
Pantau - Otoritas imigrasi Shenzhen mengumumkan bahwa jumlah pelancong yang melewati pelabuhan perbatasan kota tersebut sejak awal tahun hingga 19 Mei 2025 telah melampaui 100 juta orang.
Pencapaian ini diraih 24 hari lebih cepat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Rata-rata harian perlintasan perbatasan mendekati angka 730.000 orang, dengan rekor tertinggi mencapai 1,04 juta pelintas dalam satu hari.
Lonjakan arus pelancong ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk percepatan integrasi regional di Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau, pelonggaran kebijakan visa, pengembangan konsep one-hour living circle, dan promosi global merek pariwisata lintas perbatasan “China Travel.”
Teknologi dan Kebijakan Baru Dorong Efisiensi
Di Pelabuhan Huanggang, lalu lintas malam hari meningkat signifikan, dengan kenaikan 37 persen pada hari kerja dan 23 persen pada akhir pekan secara year on year, didorong oleh kegiatan malam yang berkembang serta pembukaan Taman Olahraga Kai Tak di Hong Kong.
Sementara itu, Pelabuhan Teluk Shenzhen tengah menguji sejumlah inovasi seperti jalur bebas dokumen, teknologi pemeriksaan canggih, dan peningkatan efisiensi pemeriksaan sebesar 37,2 persen.
Kini, satu dari empat pelaku perjalanan telah menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk pemeriksaan tanpa dokumen.
Wisatawan Asing Melonjak, Visa Jadi Faktor Kunci
Jumlah pelancong asing ke Shenzhen juga mengalami lonjakan 41 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 2,64 juta orang hingga 19 Mei 2025.
Dari jumlah tersebut, 560.000 orang masuk tanpa visa, meningkat 105 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini didukung oleh program transit bebas visa selama 240 jam serta kebijakan pembebasan visa sepihak yang diberlakukan oleh pemerintah China.
Destinasi yang diminati wisatawan di Shenzhen termasuk restoran berbintang Michelin, pusat perbelanjaan, tur helikopter, serta Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Shenzhen yang baru dibuka.
- Penulis :
- Balian Godfrey