
Pantau - Duta Besar Pakistan untuk Turki, Yusuf Junaid, menyatakan dengan tegas bahwa Pakistan tidak akan pernah berkompromi terkait kemerdekaan dan kedaulatan negaranya, di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan India.
Pernyataan tersebut disampaikan Junaid pada Selasa, 20 Mei 2025, di kediaman Kedutaan Besar Pakistan di Turki, menanggapi tuduhan India atas serangan bersenjata di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu yang menewaskan 26 orang.
Junaid menekankan bahwa India langsung menyalahkan Pakistan tanpa bukti, meski Islamabad telah menyampaikan belasungkawa dan menawarkan dukungan untuk investigasi yang kredibel dan transparan.
Respons Terukur dan Seruan untuk Perdamaian
Pakistan menegaskan bahwa respons terhadap serangan India merupakan bentuk pertahanan atas integritas dan kedaulatan nasional, namun tetap diupayakan secara terukur untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
"Pakistan menunjukkan kepada dunia bahwa kami tidak akan mengorbankan kemerdekaan kami. Solusi dari konflik ini adalah diplomasi dan perdamaian," ujar Junaid.
Pakistan menyatakan kesediaannya untuk mematuhi kesepakatan gencatan senjata selama tidak ada provokasi dari pihak India.
Ketegangan Memuncak dan Peran Mediasi AS
Ketegangan antara kedua negara meningkat tajam pada 6 Mei 2025 ketika India meluncurkan rudal ke sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, dengan klaim menargetkan basis kelompok teroris.
Sebagai balasan, pada 10 Mei, militer Pakistan menyerang 26 lokasi militer di wilayah timur India dan Kashmir yang dikuasai India.
Amerika Serikat kemudian turun tangan memediasi, menghasilkan kesepakatan gencatan senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan guna menurunkan kesiagaan militer kedua negara.
Namun ketegangan diplomatik tetap tinggi, terutama setelah India secara sepihak menangguhkan Perjanjian Air Indus, perjanjian penting yang telah berlaku selama puluhan tahun dan hingga kini belum diberlakukan kembali.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey