Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menlu Sugiono: Kredibilitas ASEAN Ditentukan oleh Kemampuannya Menjaga Perdamaian

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menlu Sugiono: Kredibilitas ASEAN Ditentukan oleh Kemampuannya Menjaga Perdamaian
Foto: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono (ketiga kanan) dalam Pertemuan ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting ke-29 pada 25 Mei 2025 di Kuala Lumpur (sumber: Kemlu RI)

Pantau - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa kredibilitas ASEAN bergantung pada kemampuannya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, dalam Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/AMM) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 25 Mei 2025.

Dalam pernyataan resminya yang disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Menlu Sugiono mengatakan, "Kredibilitas ASEAN akan bergantung pada kemampuannya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan".

Ia menyoroti pentingnya ASEAN memperbarui komitmen terhadap Treaty of Amity and Cooperation (TAC), yang disebutnya sebagai fondasi dasar arsitektur perdamaian regional.

Menjelang peringatan 50 tahun TAC tahun depan, Sugiono mendorong ASEAN untuk mengambil langkah-langkah substantif, bukan hanya prosedural.

Sentralitas ASEAN dan Hubungan dengan Mitra Eksternal

Menlu Sugiono juga menggarisbawahi pentingnya menjaga relevansi dan sentralitas ASEAN dalam konteks hubungan dengan mitra eksternal.

Indonesia mendorong diadopsinya dokumen ASEAN Decision on Enhancing Relations with External Partners sebagai panduan untuk memperkuat kerja sama ASEAN dengan para mitranya.

"ASEAN memerlukan kemitraan yang terfokus, dan tetap mengikuti pada koridor ASEAN-led", ujarnya.

Dukungan terhadap Timor-Leste dan Krisis Myanmar

Terkait keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN, Menlu Sugiono menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap adopsi pedoman aksesi instrumen hukum ASEAN oleh negara tersebut.

"Timor-Leste telah menunjukkan kemajuan nyata. Proses ini harus bersifat praktis, mendukung, dan mempercepat integrasi, bukan menghambatnya", tegasnya.

Ia juga menyerukan pentingnya solidaritas dan bantuan teknis dari negara anggota ASEAN untuk mendukung Timor-Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN.

Sementara itu, mengenai krisis Myanmar, Sugiono menyebut situasi di negara tersebut sebagai ancaman serius bagi stabilitas kawasan.

Ia menegaskan pentingnya menghentikan kekerasan dan menciptakan kondisi untuk dialog inklusif.

"Karena harga dari tidak melakukan apa-apa sangat tinggi. Kita harus bersatu untuk membantu Myanmar dalam menciptakan perdamaian, yang Myanmar-led dan Myanmar-owned", tuturnya.

Hasil Pertemuan dan Representasi Delegasi

Pertemuan AMM tersebut dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri ASEAN, perwakilan dari Timor-Leste, serta Sekretaris Jenderal ASEAN.

Delegasi Myanmar hadir dengan non-political representative, sesuai konsensus ASEAN terkait situasi politik di negara tersebut.

Pertemuan menghasilkan dua dokumen penting: Guidelines to Facilitate Timor-Leste’s Accession to ASEAN Legal Instruments dan Addendum to the SEANWFZ Treaty (Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara).

Penulis :
Arian Mesa