
Pantau - Pemerintah Swedia tengah memodernisasi dan memperluas koridor transportasi strategis untuk mendukung kemungkinan pemindahan pasukan bersenjata ke wilayah Baltik dan Finlandia, sebagai bagian dari kerja sama militer dengan Amerika Serikat dan integrasinya ke NATO.
Langkah Militer Swedia Didukung Perjanjian DCA dengan Amerika Serikat
Duta Besar Rusia untuk Kerajaan Swedia, Sergey Belyaev, mengungkapkan bahwa Stockholm kini aktif memperkuat jalur-jalur transportasi yang ada guna mempercepat mobilisasi pasukan dari utara Swedia menuju kawasan strategis di Baltik dan Finlandia.
"Pemerintah Swedia tengah aktif memodernisasi dan memperluas koridor transportasi yang ada untuk kemungkinan pemindahan cepat unit-unit bersenjata gabungan dari wilayah utara negara itu ke Baltik dan Finlandia," ujar Belyaev kepada kantor berita RIA Novosti, Kamis.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari proses militerisasi progresif yang dilakukan Swedia di bawah perjanjian kerja sama pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA) dengan Amerika Serikat.
Swedia juga disebut telah memberikan akses kepada militer Amerika Serikat ke 17 fasilitas militer di wilayahnya, yang dapat digunakan untuk kepentingan strategis Washington.
Tak hanya memanfaatkan infrastruktur militer yang sudah ada, Amerika Serikat juga disebut membangun fasilitas baru, termasuk hanggar khusus untuk menyimpan perangkat keras dan amunisi militer.
Terkait NATO dan Pengaruh Politik AS
Langkah ini juga dinilai berkaitan erat dengan aksesi Swedia ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang membuka ruang lebih besar bagi kerja sama militer transatlantik.
"Ini memungkinkan Washington untuk mengerahkan kontingen dan senjata militer AS di wilayah negara penandatangan DCA tidak hanya dalam kerangka kewajiban sekutu di bawah Perjanjian Atlantik Utara, tetapi juga dalam kapasitas nasional," tambah Belyaev.
Duta Besar Rusia itu juga menyebut bahwa DCA antara Swedia dan Amerika Serikat sebenarnya ditandatangani oleh pemerintahan AS sebelumnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa bentuk kehadiran militer AS di Swedia masih bersifat sementara dan belum difinalisasi, serta berpotensi mengalami perubahan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Sumber: Sputnik-OANA.
- Penulis :
- Leon Weldrick