
Pantau - Pemerintah Yordania mengecam keras keputusan Israel yang melarang para menteri luar negeri dari sejumlah negara Arab memasuki wilayah Palestina, khususnya Ramallah, untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan otoritas Palestina lainnya.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Sabtu (31/5), Kementerian Luar Negeri Yordania menilai larangan tersebut sebagai bentuk arogansi Israel dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional serta kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan.
“Delegasi menyampaikan sikap bersama yang menegaskan bahwa keputusan Israel mencegah kunjungan ke Ramallah guna bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat Palestina lainnya itu merupakan pelanggaran nyata terhadap kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan.”
Yordania juga menekankan bahwa tindakan tersebut mencerminkan ketidakpatuhan Israel terhadap norma dan prinsip hukum internasional yang berlaku dalam hubungan antarnegara, khususnya dalam konteks konflik Palestina.
Delegasi Arab Gagal Temui Otoritas Palestina karena Diblokir Israel
Akibat larangan ini, delegasi gabungan dari Liga Arab (LAS) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membatalkan kunjungan resmi mereka ke Ramallah.
Kunjungan itu sebelumnya telah dijadwalkan sebagai pertemuan tingkat tinggi untuk menyampaikan dukungan politik terhadap Palestina dan membahas langkah-langkah diplomatik di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.
Media The Times of Israel melaporkan bahwa Israel melarang kunjungan dari menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Qatar, dan Turki ke wilayah Tepi Barat.
Para diplomat tersebut seharusnya tiba pada Ahad untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Palestina, namun akses mereka ditolak oleh otoritas Israel.
- Penulis :
- Balian Godfrey