Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Houthi Yaman Klaim Serangan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion untuk Gagalkan Pendaratan Militer AS

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Houthi Yaman Klaim Serangan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion untuk Gagalkan Pendaratan Militer AS
Foto: Serangan balistik hipersonik kembali diluncurkan Houthi ke Bandara Ben Gurion, menargetkan pengiriman militer AS(Sumber: ANTARA/Xinhua/Mohammed Mohammed/aa.).

Pantau - Gerakan Houthi di Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan rudal balistik hipersonik ke Bandara Ben Gurion, Israel, sebagai bagian dari upaya mereka mencegah pendaratan pesawat angkut militer Amerika Serikat.

Juru bicara Houthi menyampaikan klaim tersebut kepada penyiar Al-Masirah Yaman pada Selasa, 3 Juni 2025, dan menegaskan bahwa serangan ke bandara utama Israel itu telah dilakukan setiap hari selama sepekan terakhir.

Tanggapan terhadap Konflik Gaza dan Blokade

Houthi menegaskan bahwa serangan ke Israel akan terus berlangsung hingga konflik di Jalur Gaza berakhir dan blokade terhadap wilayah tersebut dihentikan.

Kelompok ini menguasai Yaman bagian utara dan sebagian besar pesisir Laut Merah, serta sejak akhir 2023 telah secara terbuka menyatakan dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Sejak dimulainya konflik Gaza pada Oktober 2023, Houthi telah meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Sebagai balasan, militer Israel telah melancarkan sejumlah serangan udara ke wilayah Yaman yang dikuasai oleh Houthi.

Kelemahan Pertahanan dan Dampak Serangan

Sistem pertahanan rudal milik Amerika Serikat, THAAD, dilaporkan mengalami kegagalan untuk kedua kalinya dalam mencegat rudal balistik Houthi yang mengarah ke Israel.

Menurut laporan Times of Israel pada 9 Mei lalu, rudal Houthi berhasil menghantam Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada 4 Mei, setelah sistem pertahanan udara Hetz milik Israel dilaporkan tidak berfungsi saat itu.

Serangan tersebut menyebabkan kerusakan pada infrastruktur transportasi penting dan memaksa penutupan sementara bandara selama kurang lebih 30 menit.

Penulis :
Balian Godfrey