Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Proyek AESC untuk Dukung Produksi EV BMW di South Carolina Ditunda, Nasib Insentif Jadi Sorotan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Proyek AESC untuk Dukung Produksi EV BMW di South Carolina Ditunda, Nasib Insentif Jadi Sorotan
Foto: Perusahaan Jepang hentikan pembangunan pabrik baterai $1,6 miliar di AS akibat ketidakpastian pasar dan kebijakan(Sumber: Dokumentasi Istimewah)

Pantau - Perusahaan asal Jepang, Automotive Energy Supply Corp. (AESC), mengumumkan penghentian sementara pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik senilai 1,6 miliar dolar AS di Florence, South Carolina, Amerika Serikat.

Pabrik tersebut sebelumnya direncanakan untuk mendukung produksi baterai bagi kendaraan listrik BMW.

Keputusan ini diambil karena adanya “ketidakpastian pasar dan kebijakan,” menurut pernyataan resmi perusahaan yang diumumkan pada Kamis, 5 Juni 2025.

“Karena ketidakpastian kebijakan dan pasar, kami menghentikan sementara pembangunan pabrik kami di South Carolina saat ini,” tulis AESC dalam pernyataannya.

Insentif Pajak Jadi Pemicu Utama Penundaan

Gubernur South Carolina, Henry McMaster dari Partai Republik, mengatakan bahwa AESC menghadapi risiko hilangnya berbagai bentuk insentif federal, termasuk potensi keringanan pajak bagi pembeli kendaraan listrik dan subsidi untuk bisnis terkait energi terbarukan.

"Apa yang kami lakukan adalah mengimbau agar tetap berhati-hati, biarkan segala sesuatunya bergulir karena semua perubahan ini sedang terjadi," kata McMaster.

Meskipun proyek dihentikan sementara, AESC menyatakan tetap berkomitmen untuk mempekerjakan 1.600 pekerja dan melanjutkan investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS di Florence.

Sejauh ini, perusahaan telah menggelontorkan dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik tersebut.

Proyek Lain Tetap Berjalan

AESC, yang berkantor pusat di Jepang, merupakan produsen baterai dengan jaringan manufaktur global yang mencakup China, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman.

Di Amerika Serikat, AESC telah mengoperasikan fasilitas produksi di Tennessee dan sedang membangun pabrik lain di Kentucky.

Dalam pernyataan terbarunya, AESC tidak menyebutkan adanya perubahan terhadap proyek-proyek mereka di negara bagian lain.

Penulis :
Balian Godfrey