
Pantau - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan kesiapan negaranya untuk menjadi mediator perdamaian antara India dan Pakistan setelah meningkatnya ketegangan antar kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan langsung kepada Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif, pada Sabtu dan dikutip dari saluran Telegram resmi Presiden Iran.
"Iran menyambut setiap langkah yang bertujuan membangun perdamaian abadi antara Pakistan dengan India, dan berperan sebagai penengah untuk mencapai tujuan tersebut".
Ketegangan antara India dan Pakistan memuncak setelah serangan teroris pada 22 April 2025 di dekat kota Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal.
India menuduh Badan Intelijen Gabungan Lintas Angkatan Pakistan (ISI) terlibat dalam serangan tersebut, tuduhan yang kemudian dibantah tegas oleh Pakistan.
Sebagai respons, India meluncurkan Operasi Sindur pada 7 Mei 2025 yang menyasar apa yang mereka sebut sebagai "infrastruktur teroris" di wilayah Pakistan.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan memiliki hak untuk memberikan tanggapan yang memadai.
Pada 10 Mei, kedua negara sepakat menghentikan seluruh bentuk penembakan dan aksi militer di darat, udara, dan laut.
Angkatan Darat India melaporkan bahwa hasil pembicaraan antar pejabat militer tinggi dari kedua negara memutuskan penarikan pasukan dari wilayah perbatasan dan wilayah terdepan.
- Penulis :
- Balian Godfrey