
Pantau - Amerika Serikat menyatakan keyakinannya bahwa pembicaraan dagang dengan China di London dapat berlangsung singkat dan menghasilkan kesepakatan cepat, termasuk terkait isu kontrol ekspor.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, menyampaikan pada Senin bahwa pertemuan di London dapat diselesaikan hanya dengan sebuah “jabat tangan”.
Menurut Hassett, fokus utama dari pertemuan ini adalah untuk memastikan bahwa China bersungguh-sungguh dalam menjalin kerja sama dagang yang lebih terbuka.
Pertemuan berlangsung pada Senin dan diperkirakan akan berlanjut hingga Selasa, 10 Juni 2025.
Delegasi Amerika Serikat dalam pertemuan tersebut terdiri dari tiga negosiator utama perdagangan: Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer.
Setelah kesepakatan awal tercapai, isu-isu besar seperti pembatasan perdagangan akan segera diselesaikan, kemudian diskusi akan beralih ke isu-isu yang lebih kecil.
Hassett menyampaikan harapannya agar kontrol ekspor dari pihak AS dapat segera dilonggarkan sebagai hasil dari pertemuan ini.
Ia juga menambahkan bahwa elemen rare earth dari China akan mulai dikirim kembali dalam jumlah besar ke AS.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa Bessent, Lutnick, dan Greer dijadwalkan bertemu dengan delegasi China di London pada 9 Juni.
Pada awal April, China telah memasukkan 16 perusahaan asal AS ke dalam daftar kontrol ekspor untuk barang-barang penggunaan ganda.
Langkah tersebut diikuti dengan penghentian ekspor berbagai mineral dan magnet penting dari China yang dibutuhkan dalam produksi mobil listrik, drone, robot, dan roket, sebagaimana dilaporkan The New York Times.
Namun, pada Sabtu, 7 Juni 2025, Kementerian Perdagangan China menyatakan kesiapan mereka untuk memperkuat dialog internasional mengenai kontrol ekspor rare earth.
- Penulis :
- Balian Godfrey