
Pantau - Israel dilaporkan tidak hanya menyerang wilayah sipil dan infrastruktur ekonomi Iran, tetapi juga melancarkan perang siber besar-besaran yang menyasar infrastruktur digital negara tersebut.
Israel Lancarkan Operasi "Rising Lion", Serangan Fisik dan Siber Guncang Iran
Serangan siber ini bertujuan untuk mengganggu arus informasi di dalam Iran, menurut laporan Nour News yang mengutip Direktorat Keamanan Siber Iran pada Selasa, 17 Juni 2025.
Tim keamanan siber Iran saat ini sedang aktif menangkal serangan-serangan tersebut yang diklaim masih terus berlangsung.
Sebelumnya, pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025, Israel meluncurkan operasi militer skala besar bernama "Rising Lion" dengan sasaran utama fasilitas militer dan program nuklir Iran.
Beberapa wilayah strategis, termasuk ibu kota Teheran, menjadi target serangan.
Dampak dari serangan tersebut sangat signifikan, termasuk tewasnya sejumlah pejabat tinggi militer Iran seperti Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata dan komandan Garda Revolusi (IRGC), serta sejumlah ilmuwan nuklir.
Fasilitas nuklir penting seperti Natanz dan Fordo juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan Israel sebagai sebuah "kejahatan".
Ia memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi "nasib pahit dan mengerikan", sebagai balasan atas aksi militernya.
Iran Balas Serangan dengan Operasi "True Promise 3", Ratusan Tewas di Kedua Sisi
Tak lama setelah serangan Israel, Garda Revolusi Iran melancarkan operasi balasan bernama "True Promise 3" pada Jumat malam.
Operasi tersebut menargetkan sasaran militer di wilayah Israel sebagai bentuk pembalasan atas serangan "Rising Lion".
Israel mengklaim bahwa akibat serangan Iran, lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 600 lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, Iran melaporkan bahwa serangan dari Israel telah menewaskan lebih dari 220 orang dan menyebabkan lebih dari 1.800 orang terluka.
Konflik ini menandai eskalasi besar dalam ketegangan antara kedua negara, baik di medan perang fisik maupun dunia maya.
Informasi ini diperoleh dari kantor berita Sputnik-RIA Novosti.
- Penulis :
- Balian Godfrey