
Pantau - Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa lebih dari 400 warganya tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang berlangsung sejak 13 Juni 2025, menargetkan berbagai situs nuklir dan fasilitas militer.
Korban Tewas Didominasi Warga Sipil, Termasuk Perempuan dan Anak
Kementerian Kesehatan Iran mencatat sebanyak 3.056 orang mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel selama sembilan hari terakhir.
Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil, termasuk 54 perempuan dan anak-anak.
"Sebanyak 2.220 orang luka telah dirawat dan dipulangkan dari rumah sakit milik Kementerian Kesehatan Iran, sementara 232 lainnya masih menjalani rawat jalan di lokasi terdampak," menurut laporan resmi pemerintah Iran.
Selain itu, beberapa petinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran juga dilaporkan tewas dalam gelombang serangan tersebut.
Fasilitas Kemanusiaan Juga Jadi Sasaran, Iran Balas dengan Rudal dan Drone
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Iran mengungkapkan bahwa salah satu helikopter penyelamat mereka mengalami kerusakan akibat "serangan Israel yang berbahaya", menandakan meluasnya dampak terhadap fasilitas kemanusiaan.
Sebagai bentuk balasan, Iran melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel sepanjang malam, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan.
Serangan Israel dimulai sejak 13 Juni 2025 dan disebut-sebut sebagai tanggapan atas dugaan aktivitas nuklir Iran, serta bagian dari strategi pertahanan bersama dengan Amerika Serikat.
- Penulis :
- Balian Godfrey