
Pantau - Pemerintah Irak memperingatkan bahwa serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran dapat memicu konsekuensi serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan Timur Tengah.
Juru bicara pemerintah Irak, Basim al-Awadi, mengutuk keras tindakan militer AS tersebut yang disebutnya sebagai bentuk eskalasi yang berbahaya dan “melampaui batas negara mana pun.”
Al-Awadi menyatakan bahwa keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel hanya akan memperburuk keadaan.
“Perang tidak meninggalkan apa pun kecuali kehancuran, dan tanggung jawab negara-negara besar dan badan-badan internasional harusnya untuk menyelamatkan dunia dari krisis lebih lanjut, bukan malah memicunya,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pendekatan militer tidak dapat menggantikan dialog dan diplomasi sebagai jalan penyelesaian konflik.
Irak menyatakan bahwa aksi militer yang terus berlanjut akan menyebabkan "eskalasi berbahaya dengan konsekuensi yang melampaui batas negara mana pun."
Serangan AS dan Dampaknya terhadap Situasi Regional
Pada Minggu pagi, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan AS telah melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran yang berada di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan eskalasi militer antara Iran dan Israel yang dimulai sejak 13 Juni.
Sebagai respons atas agresi tersebut, Iran meluncurkan serangan balasan ke wilayah Israel.
Pemerintah Israel melaporkan sedikitnya 25 korban tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan rudal dari Iran.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran mengungkapkan bahwa serangan balasan dari Israel menyebabkan 430 korban jiwa dan lebih dari 3.500 orang mengalami luka-luka.
Seruan untuk Meredakan Ketegangan
Pemerintah Irak menyerukan agar seluruh pihak yang terlibat segera meredakan ketegangan.
Irak juga meminta dibukanya saluran diplomatik untuk mengatasi situasi dan mencegah terjadinya krisis lebih lanjut di kawasan maupun global.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti