
Pantau - Seorang aktivis antiperang asal Amerika Serikat, David Swanson, menyatakan bahwa NATO merupakan pemicu utama konflik global dan bukan kekuatan untuk menciptakan perdamaian, dalam sebuah aksi protes menjelang KTT tahunan NATO di Den Haag, Belanda.
Kritik Pedas terhadap NATO dan Seruan Pembubaran
David Swanson, yang merupakan direktur eksekutif organisasi nirlaba World Beyond War, menyampaikan pandangannya dalam aksi unjuk rasa yang dihadiri ratusan peserta selama dua hari menjelang KTT NATO.
"Perang semakin merajalela, pengeluaran militer terus meningkat, dan NATO mengarahkan negara demi negara untuk mengalihkan anggaran dari pendidikan, pensiun, layanan kesehatan, serta energi hijau, dan mengalokasikannya untuk persenjataan dan peperangan," ujarnya.
Ia menyebut kehadiran NATO di Den Haag sebagai hal yang ironis karena kota tersebut menjadi markas Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
"NATO seharusnya datang ke Den Haag karena di sinilah Mahkamah Kriminal Internasional berada, dan para pemimpinnya seharusnya menyerahkan diri untuk diadili. NATO tidak seharusnya berada di sini untuk mengorganisasi dunia agar terlibat dalam lebih banyak perang dan pengeluaran militer yang lebih besar," tegas Swanson.
Menurutnya, pembubaran NATO akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.
"NATO dapat dibubarkan, dan dunia akan lebih aman tanpa adanya NATO," tambahnya.
Ekspansi dan Dominasi NATO Dinilai Perburuk Ketidakamanan Global
Swanson menyoroti bahwa sejak akhir Perang Dingin, NATO yang kini memiliki 32 negara anggota justru memperburuk ketidakamanan global dengan memperluas pengaruh dan jaringan militernya.
"NATO sedang memperluas jangkauannya secara global dan menambah mitra di berbagai belahan dunia, serta menjadi distributor senjata terbesar, promotor perang, dan pembangun pangkalan militer terbanyak di seluruh dunia," katanya.
Ia juga mengkritik negara-negara anggota NATO yang dianggap terlalu mengikuti arahan pemerintah Amerika Serikat tanpa mempertimbangkan opini publik nasional dan prinsip hukum internasional.
"Negara-negara anggota NATO adalah pelayan pemerintah AS, koloni pemerintah AS, dan tunduk kepada pemerintah AS," ujar Swanson.
"Mereka perlu mulai mendengarkan suara rakyat mereka sendiri, menghormati hukum internasional, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," lanjutnya.
Selain menolak kehadiran NATO, aksi protes juga menyoroti konflik di Gaza dan sejumlah peserta membawa spanduk bertuliskan "Tolak Perang Iran", menandakan kekhawatiran terhadap kemungkinan eskalasi konflik lebih luas.
- Penulis :
- Balian Godfrey