Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Gencatan Senjata Israel-Iran Resmi Dimulai, Enam Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Menjelang Kesepakatan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Gencatan Senjata Israel-Iran Resmi Dimulai, Enam Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Menjelang Kesepakatan
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (sumber: Anadolu)

Pantau - Gencatan senjata antara Israel dan Iran resmi mulai berlaku pada pukul 04.00 GMT atau 11.00 WIB, Selasa 24 Juni 2025, setelah serangkaian serangan rudal yang menewaskan enam orang di wilayah Israel.

Serangan Rudal Terjadi Menjelang Gencatan Senjata

Militer Israel mengonfirmasi bahwa Iran meluncurkan enam gelombang serangan rudal dalam beberapa jam terakhir sebelum gencatan senjata diberlakukan.

Sebanyak 11 rudal dilaporkan ditembakkan dalam serangkaian serangan tersebut.

Salah satu roket dilaporkan menghantam bangunan permukiman di Kota Beersheba, Israel selatan.

Ledakan juga terjadi di wilayah Tel Aviv dan wilayah tengah Israel, menurut laporan media setempat.

Layanan medis darurat Israel menyebutkan bahwa sedikitnya enam orang tewas akibat serangan ini.

"Sebanyak 15 orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis," ungkap juru bicara layanan medis darurat.

Media Iran menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan "tembakan salvo terakhir" sebelum dimulainya gencatan senjata.

Proses dan Mediasi Gencatan Senjata

Gencatan senjata ini diumumkan oleh Otoritas Penyiaran Israel dan radio militer, meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menginstruksikan para menteri untuk tidak memberikan komentar publik terkait kesepakatan tersebut.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya menyampaikan bahwa gencatan senjata akan dilakukan secara bertahap.

Menurut pernyataannya, tahap awal dimulai oleh Iran, kemudian diikuti oleh Israel 12 jam setelahnya.

Penghentian total permusuhan dijadwalkan akan diumumkan 24 jam setelah gencatan senjata dimulai.

Media Israel melaporkan bahwa Qatar memegang peran penting sebagai mediator dalam perundingan yang menghasilkan kesepakatan ini.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Ricky Setiawan