
Pantau - Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, mengklaim pihaknya telah meluncurkan total 309 rudal balistik, rudal hipersonik, dan drone ke arah Israel sejak pertengahan Maret 2025, sebagai bagian dari dukungan militer terhadap Gaza.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato televisi yang disiarkan oleh Al-Masirah TV milik Houthi pada Kamis, 26 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam.
Al-Houthi mengungkapkan bahwa 25 di antara rudal dan drone tersebut diluncurkan hanya selama bulan Juni.
Laut Merah Ditutup, Aksi Massa Digelar di Wilayah Houthi
Dalam pidatonya, al-Houthi menegaskan bahwa Laut Merah tetap ditutup bagi semua aktivitas maritim yang memiliki hubungan langsung dengan Israel.
Ia juga menuduh Israel terus melakukan serangan di Gaza dengan dukungan dari Amerika Serikat.
Sebagai bentuk perlawanan, ia mengajak rakyat Yaman untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Jumat, 27 Juni 2025, di Sanaa dan wilayah-wilayah lain yang berada di bawah kendali Houthi.
Aksi tersebut disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dan perayaan atas apa yang ia sebut sebagai "kemenangan besar" Iran.
Pemerintah Yaman Tuduh IRGC di Balik Operasi Rudal Houthi
Di sisi lain, pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menuding Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran berada di balik operasi rudal Houthi.
Menteri Informasi Yaman, Moammar al-Eryani, menyatakan bahwa Iran menggunakan wilayah Yaman sebagai platform peluncuran rudal canggih untuk mengancam keamanan regional dan internasional, sembari menghindari konfrontasi langsung dengan kekuatan Barat.
Kelompok Houthi mulai menargetkan Israel sejak November 2023, sebagai respons atas pecahnya konflik bersenjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
Serangan-serangan ini disebut Houthi sebagai bentuk nyata solidaritas terhadap rakyat Palestina.
- Penulis :
- Aditya Yohan