
Pantau - Iran menggelar upacara pemakaman kenegaraan pada Sabtu, 28 Juni 2025, bagi para komandan militer dan ilmuwan nuklir yang gugur dalam konflik bersenjata selama 12 hari dengan Israel.
Upacara pemakaman dihadiri oleh keluarga korban, pejabat tinggi negara, dan jajaran komandan militer, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Ketua Kehakiman Gholamhossein Mohseni-Ejei, Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, Menteri Luar Negeri Seyed Abbas Araghchi, serta penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, yang mengalami luka parah akibat serangan udara Israel.
Korban Serangan Udara dan Balasan Iran
Sejak 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menargetkan wilayah Iran, termasuk situs nuklir dan fasilitas militer, menyebabkan tewasnya sejumlah tokoh penting seperti komandan, ilmuwan, dan warga sipil.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan gelombang rudal dan drone ke wilayah Israel.
Gencatan senjata antara kedua negara akhirnya tercapai pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah 12 hari pertempuran intensif.
Dalam prosesi pemakaman, para pelayat membawa bendera Iran dan meneriakkan slogan-slogan menentang Israel dan Amerika Serikat, serta memajang foto-foto para “martir” yang gugur, antara lain:
- Komandan IRGC Hossein Salami
- Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri
- Komandan Divisi Dirgantara IRGC Amir Ali Hajizadeh
- Komandan Markas Khatam al-Anbiya Gholam Ali Rashid
- Penggantinya, Ali Shadmani
Peringatan dari Pemerintah Iran
Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel telah gagal memenuhi komitmennya terhadap deeskalasi konflik.
Ia menegaskan bahwa angkatan bersenjata Iran akan memberikan respons tegas terhadap setiap tindakan jahat atau pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dicapai.
Upacara pemakaman kenegaraan dijadwalkan berlanjut hingga Minggu, 29 Juni 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan