
Pantau - Komandan militer tertinggi Iran, Abdolrahim Mousavi, menyuarakan keraguan terhadap komitmen Israel dalam menghormati gencatan senjata usai konflik bersenjata selama 12 hari, dan memperingatkan kesiapan Iran untuk merespons tegas jika terjadi agresi lanjutan.
Iran–Arab Saudi Jalin Komunikasi, Tegaskan Stabilitas Regional
Dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, Mousavi menegaskan bahwa Iran telah menunjukkan penahanan diri, bahkan selama proses perundingan nuklir tidak langsung dengan Amerika Serikat.
Namun, ia menuduh Israel dan AS tetap melancarkan serangan terhadap wilayah Iran.
"Jika agresi terjadi kembali, kami akan merespons dengan tegas," ujarnya memperingatkan.
Pemerintah Arab Saudi mengutuk aksi agresi terhadap Iran dan menyatakan telah melakukan berbagai upaya diplomatik untuk menghentikan eskalasi konflik.
Kedua negara menyatakan sepakat untuk menjaga komunikasi terbuka dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan mendorong stabilitas kawasan.
Iran Bantah Rencana Pertemuan Nuklir dengan AS
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi, membantah klaim Presiden AS Donald Trump mengenai rencana pertemuan antara pejabat tinggi Iran dan Amerika Serikat untuk membahas kesepakatan nuklir baru.
Pernyataan tersebut muncul di tengah gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 24 Juni, menyusul hampir dua minggu konflik antara Iran dan Israel.
Konflik bermula pada 13 Juni, saat Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran, yang menewaskan sejumlah komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke berbagai wilayah di Israel.
Pada 22 Juni, Amerika Serikat masuk dalam konflik dengan membombardir tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Iran kemudian merespons dengan menyerang Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar.
Meski gencatan senjata telah disepakati, ketegangan tetap tinggi, dengan Iran terus memantau perkembangan di lapangan dan menekankan bahwa mereka siap menghadapi setiap bentuk agresi ulang.
- Penulis :
- Aditya Yohan