
Pantau - Indonesia dan Australia memperkuat kolaborasi di bidang biosekuriti melalui penyelenggaraan lokakarya bersama yang digelar pada 1–2 Juli 2025.
Lokakarya ini melibatkan Badan Karantina Indonesia dan Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia (DAFF), serta dihadiri langsung oleh pejabat biosekuriti dari kedua negara.
Kedutaan Besar Australia dalam siaran pers yang dirilis Rabu menyebutkan bahwa forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, lokakarya tersebut juga difokuskan pada penyusunan rencana kerja tahunan antara lembaga terkait dari Indonesia dan Australia.
Pernyataan Delegasi Australia
Delegasi Australia dipimpin oleh Justine Saunders, Deputy Secretary of Biosecurity, Compliance and Operations.
"Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan kita," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran lembaga Australia di Jakarta merupakan kesempatan penting.
"Kesempatan yang berharga dalam memperkuat hubungan, memperdalam kepercayaan, dan mendorong kolaborasi yang bermakna antara lembaga-lembaga Australia dan Indonesia," ia mengungkapkan.
Proyek Kolaborasi dan Kepentingan Kawasan
Lokakarya juga membuka peluang eksplorasi berbagai proyek kerja sama di bidang tanaman, hewan, perairan, dan kepatuhan.
Proyek-proyek tersebut dirancang untuk memperkuat hubungan kerja antarlembaga dan memberikan manfaat timbal balik bagi kedua negara.
Biosekuriti, bersama dengan sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, dipandang sebagai komponen vital dalam hubungan bilateral Indonesia–Australia.
Indonesia sendiri saat ini memiliki fokus kuat terhadap pengembangan pertanian dan ketahanan pangan.
Kolaborasi di bidang biosekuriti antara kedua negara dipandang krusial dalam mendukung ketahanan biosekuriti kawasan.
Kerja sama ini juga mendukung perdagangan yang tangguh dan berkelanjutan di antara kedua negara.
- Penulis :
- Leon Weldrick