
Pantau - Pemerintah China pada Rabu mendesak Amerika Serikat untuk segera mencabut seluruh sanksi terhadap Kuba dan menghapus negara tersebut dari daftar "negara sponsor terorisme".
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam taklimat rutin ketika diminta tanggapan atas kebijakan baru AS terhadap Kuba yang diumumkan pada Senin, 30 Juni 2025.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menandatangani memorandum yang memperketat kebijakan terhadap Kuba, termasuk perluasan sanksi ekonomi dan pengawasan diplomatik.
China Sebut Sanksi AS Langgar Hak Dasar Rakyat Kuba
Mao Ning menyatakan bahwa selama lebih dari enam dekade, Amerika Serikat telah menerapkan blokade ekonomi yang ketat dan sanksi ilegal terhadap Kuba.
Menurutnya, kebijakan tersebut telah menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Kuba dan melanggar hak dasar untuk hidup dan berkembang.
"Tindakan tersebut secara serius melanggar hak Kuba untuk hidup dan berkembang, melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, serta menyebabkan bencana besar bagi rakyat Kuba," tegas Mao.
China juga menyatakan dukungan penuh terhadap hak Kuba dalam menentukan jalur pembangunan nasionalnya sendiri sesuai dengan kondisi domestik.
Seruan Internasional untuk Menghentikan Sanksi Sepihak
Dalam pernyataannya, Mao Ning menegaskan bahwa Beijing menolak segala bentuk sanksi sepihak yang diberlakukan atas nama kebebasan dan demokrasi.
"Mencabut sanksi terhadap Kuba dan menghapusnya dari daftar 'negara sponsor terorisme' juga merupakan seruan umum dari masyarakat internasional," kata Mao.
China menilai bahwa langkah AS tersebut tidak hanya mencederai kedaulatan Kuba, tetapi juga memperburuk ketegangan dalam hubungan internasional dan memperlebar jurang ketidakadilan global.
- Penulis :
- Aditya Yohan