
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menyelenggarakan asesmen literasi membaca dan numerasi selama 60 menit dalam rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah untuk jenjang SMP dan SMA tahun ajaran 2025/2026.
Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, menyatakan bahwa asesmen ini bertujuan memberikan informasi awal kepada guru mengenai kemampuan dasar murid baru.
"Harapannya bisa membantu guru untuk mendapatkan informasi awal terkait kemampuan literasi membaca dan numerasi dari murid baru," ungkapnya.
Asesmen ini akan menjadi dasar bagi guru dalam merancang pembelajaran lanjutan pasca-MPLS, namun tidak dimaksudkan untuk menilai atau mengklasifikasikan murid secara kompetitif.
Kemendikdasmen menegaskan bahwa hasil asesmen tidak berupa skor, angka, atau peringkat, dan tidak boleh digunakan untuk menyimpulkan kompetensi murid secara menyeluruh.
Hasil Tidak Boleh Dipublikasikan, Fokus pada Keamanan dan Karakter
Hasil asesmen bersifat internal satuan pendidikan dan dilarang dibagikan kepada pihak mana pun, termasuk orang tua/wali, sekolah lain, pemerintah daerah, atau pemerintah pusat.
Untuk sekolah luar biasa (SLB) atau satuan pendidikan khusus, asesmen akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing murid.
Kemendikdasmen juga menyarankan agar murid dengan hambatan intelektual tidak mengikuti asesmen literasi dan numerasi ini.
Selain asesmen dua kemampuan dasar tersebut, MPLS Ramah jenjang SMP dan SMA juga akan memperkenalkan penguatan karakter murid terhadap isu-isu sosial yang relevan.
Isu-isu tersebut antara lain narkoba, pornografi, judi online, perubahan iklim, perkawinan anak, serta pengenalan keadaban digital.
Rusprita berharap pelaksanaan MPLS Ramah dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan siap mendukung proses belajar murid baru.
- Penulis :
- Aditya Yohan