Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menlu Iran: AS Harus Akui Kesalahan dan Ubah Perilaku Sebelum Negosiasi Dilanjutkan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Menlu Iran: AS Harus Akui Kesalahan dan Ubah Perilaku Sebelum Negosiasi Dilanjutkan
Foto: Arsip foto - Bendera Iran terlihat di markas besar PBB di New York, AS (Sumber: Xinhua/Li Muzi)

Pantau - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Amerika Serikat harus mengakui kesalahan masa lalu dan menunjukkan perubahan sikap sebelum pembicaraan diplomatik antara kedua negara dapat kembali dibuka.

Araghchi menyatakan bahwa langkah awal bagi Amerika Serikat adalah bertanggung jawab atas keputusan memutus negosiasi sebelumnya dan memilih jalur militer.

"Diplomasi adalah jalan dua arah, dan AS-lah yang memutuskan negosiasi dan beralih ke aksi militer. Oleh karena itu, penting untuk mengakui tanggung jawab atas kesalahan-kesalahan ini dan mengamati tanda-tanda perubahan perilaku yang jelas," ungkapnya.

AS Diminta Beri Jaminan Tak Serang Lagi

Araghchi menambahkan bahwa jaminan harus diberikan agar tidak terjadi lagi serangan militer selama proses negosiasi berlangsung.

"Harus dijamin bahwa di masa mendatang, selama negosiasi, AS tidak akan melancarkan serangan militer," ia mengungkapkan.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini komunikasi diplomatik antara Iran dan AS dilakukan melalui perantara, meskipun format diskusi bisa saja berubah tergantung situasi.

Teheran disebut menuntut kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan militer Amerika Serikat terhadap infrastruktur Iran.

Kronologi Ketegangan dan Serangan Balasan

Ketegangan meningkat sejak 13 Juni, ketika Israel meluncurkan operasi militer terhadap Iran dengan tuduhan bahwa Teheran mengembangkan program nuklir militer secara rahasia.

Iran membantah tuduhan tersebut dan membalas dengan serangan langsung terhadap Israel.

Bentrokan bersenjata antara kedua negara berlangsung selama 12 hari setelah kejadian itu.

Pada 22 Juni, Amerika Serikat turut serta dalam serangan dengan mengebom fasilitas nuklir Iran, mendukung kampanye militer Israel.

Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan terhadap pangkalan udara Amerika Serikat, Al Udeid, yang berlokasi di Qatar.

Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni menyampaikan bahwa Iran dan Israel telah sepakat untuk menghentikan konflik melalui perjanjian gencatan senjata.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Tria Dianti