Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Intelijen Korsel Ungkap Korea Utara Kirim 12 Juta Peluru Artileri dan Ribuan Tentara ke Rusia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Intelijen Korsel Ungkap Korea Utara Kirim 12 Juta Peluru Artileri dan Ribuan Tentara ke Rusia
Foto: (Sumber: Arsip foto - Tangkapan layar seorang tentara yang terluka yang diduga warga Korea Utara dan ditangkap oleh pasukan Ukraina, sebagaimana terlihat dalam video yang diunggah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui media sosial X, Senin (13/1/2-2025). (ANTARA/X-@ZelenskyyUA)

Pantau - Badan Intelijen Militer Korea Selatan mengungkap bahwa Korea Utara telah memasok lebih dari 12 juta peluru artileri kaliber 152 mm kepada Rusia untuk mendukung perang di Ukraina.

Ribuan Kontainer Senjata dan Personel Militer

Informasi tersebut dikutip dari laporan Yonhap News yang diterbitkan pada Minggu, 13 Juli 2025, berdasarkan data dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Korea Selatan yang disampaikan kepada anggota parlemen dari partai oposisi utama.

DIA menyatakan bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 28.000 kontainer berisi senjata dan peluru artileri ke Rusia.

"Jika dihitung dengan peluru 152 mm, (jumlah peluru yang dipasok) diperkirakan telah melebihi 12 juta", ungkap DIA dalam laporan tersebut.

Selain pengiriman amunisi, Korea Utara juga diklaim telah mengirim ribuan personel ke Rusia untuk terlibat dalam konflik di Ukraina.

Pada akhir Juni 2025, intelijen Korea Selatan menyebutkan bahwa Korea Utara kemungkinan akan mengirim lebih banyak pasukan dalam dua bulan ke depan, pasca-penandatanganan perjanjian kemitraan strategis antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin di Pyongyang pada Juni 2024.

Kepala Keamanan Rusia Sergei Shoigu mengonfirmasi bahwa Korea Utara akan mengirim 6.000 personel ke Rusia, terdiri dari 1.000 insinyur tempur dan 5.000 personel pembangunan militer.

Pasukan ini dikirim untuk membantu proses pembersihan ranjau serta upaya rekonstruksi di wilayah Kursk, yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Klaim Korban Jiwa dan Dampak Keterlibatan

Sebelumnya, pada April 2025, intelijen Korea Selatan juga melaporkan bahwa Korea Utara kemungkinan telah mengalami sekitar 4.700 korban jiwa selama keterlibatannya dalam perang di Ukraina bersama Rusia.

Dari jumlah tersebut, 600 kematian telah dikonfirmasi secara resmi oleh pihak intelijen.

Langkah Korea Utara ini menambah ketegangan geopolitik di kawasan dan memicu perhatian internasional terhadap peran negara itu dalam konflik bersenjata lintas batas yang melibatkan Rusia dan Ukraina.

Penulis :
Aditya Yohan