Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Nobel Perdamaian untuk Donald Trump? Wacana yang Picu Kontroversi Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Nobel Perdamaian untuk Donald Trump? Wacana yang Picu Kontroversi Global
Foto: (Sumber: Nobel Prize. (Google.Co.Id/Dok)

Pantau - Wacana mengenai kemungkinan Donald Trump menerima Nobel Perdamaian memicu diskusi luas di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang menyoroti makna perdamaian global serta pengaruh seorang pemimpin terhadap arah sejarah dunia.

Diplomasi Trump dan Dasar Usulan Nobel

Sejumlah kalangan mengusulkan nama Donald Trump sebagai kandidat Nobel Perdamaian dengan merujuk pada beberapa pencapaian diplomatiknya selama menjabat Presiden Amerika Serikat.

Salah satu pencapaian yang dianggap signifikan adalah inisiatif Abraham Accords pada tahun 2020, yang membuka jalan bagi normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan sejumlah negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Banyak pihak menilai Abraham Accords sebagai terobosan sejarah yang mampu mengubah dinamika politik di kawasan Timur Tengah.

Kolonel Dedy Yulianto, Analis Madya Humas di Kementerian Pertahanan RI, menyatakan pentingnya menilai pencapaian Trump secara objektif.

Selain itu, pendukung Trump juga mengangkat fakta bahwa selama masa kepemimpinannya, Amerika Serikat tidak memulai perang baru, yang dianggap sebagai bukti kehati-hatian dan pengendalian diri dalam kebijakan luar negeri.

Trump juga pernah melakukan pendekatan langsung dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serta menyatakan keinginannya menjadi penengah dalam konflik antara India dan Pakistan.

Pendekatan-pendekatan ini dianggap sebagai upaya untuk mengedepankan jalur diplomasi, meskipun tidak selalu menghasilkan kesepakatan konkret.

Kritik Global dan Refleksi Publik Indonesia

Meski demikian, banyak kritik keras diarahkan kepada Trump, terutama atas pendekatan unilateralnya dalam kebijakan luar negeri serta retorika yang sering kali provokatif.

Di Indonesia, wacana ini turut menjadi bahan refleksi mengenai pentingnya nilai perdamaian dan relevansi diplomasi internasional dalam membentuk ketertiban dunia.

Wacana Nobel untuk Trump dinilai membuka perspektif baru terhadap kompleksitas geopolitik dan standar nilai global dalam menilai upaya perdamaian.

Penutup diskusi menegaskan bahwa hanya individu yang secara konsisten memperjuangkan perdamaian sejati yang layak menyandang gelar pembawa damai dunia.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti