Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Peringatkan Zelenskyy agar Tidak Serang Moskow, Rusia Tolak Tenggat Waktu 50 Hari

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Trump Peringatkan Zelenskyy agar Tidak Serang Moskow, Rusia Tolak Tenggat Waktu 50 Hari
Foto: (Sumber: Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA/Anadolu/pri)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy agar tidak melancarkan serangan ke Moskow dan menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina.

Trump Ultimatum 50 Hari, Rusia Tegas Menolak

Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada Selasa, 15 Juli 2025, sebagai respons atas laporan bahwa ia pernah bertanya kepada Zelenskyy mengenai kemungkinan menyerang ibu kota Rusia.

"Tidak, dia tidak seharusnya menyerang Moskow", tegas Trump, sekaligus membantah bahwa dirinya akan memasok rudal jarak jauh ke Ukraina.

Dalam pernyataan yang sama, Trump kembali mengeluarkan ultimatum bahwa Amerika Serikat akan menjatuhkan tarif dan sanksi sekunder terhadap Rusia jika tidak tercapai gencatan senjata dalam 50 hari ke depan.

"Jika dalam 50 hari kita belum mencapai kesepakatan, itu akan menjadi kabar buruk. Tarif akan diberlakukan. Sanksi lainnya juga akan diterapkan", ungkapnya.

Trump juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya sangat kecewa dengan Presiden Putin. Saya sudah menyelesaikan banyak konflik dalam tiga bulan terakhir, tapi konflik yang satu ini belum juga tuntas. Ini perang Biden, bukan perang Trump. Saya di sini untuk mencoba mengakhiri kekacauan ini", tambahnya.

Rusia Tegaskan Pilihan Tetap pada Jalur Militer Jika Diplomasi Gagal

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menanggapi pernyataan Trump dengan tegas, menolak tenggat waktu 50 hari yang disebutkan.

"Setiap upaya untuk mengajukan tuntutan, apalagi ultimatum, tidak dapat diterima bagi kami", ujarnya di Moskow.

Ryabkov mendorong pendekatan politik dan diplomatik, dan menegaskan kembali bahwa Rusia terbuka untuk dialog, sebagaimana pernah disampaikan Presiden Vladimir Putin.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa Moskow akan tetap melanjutkan operasi militer jika tidak ada respons terhadap kesiapan berdialog.

"Kami akan terus mengejar tujuannya melalui operasi militer khusus jika kesiapan untuk berdialog tidak ditanggapi", tegas Ryabkov.

Ia mengakhiri pernyataannya dengan peringatan kepada negara-negara Barat.

"Sikap ini tidak akan berubah. Kami berharap Washington dan NATO secara umum dapat menyikapinya dengan sangat serius", katanya.

Penulis :
Aditya Yohan