
Pantau - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengkritik keputusan Amerika Serikat yang tetap memberlakukan larangan terhadap ekspor ternak dari Meksiko akibat wabah ulat sekrup, meski wabah tersebut berada jauh dari wilayah utama produksi ternak.
Sheinbaum Nilai Larangan AS Tak Berdasar Ilmiah
Larangan yang diberlakukan AS tersebut ditujukan untuk mencegah penyebaran hama ulat sekrup, yang diketahui hanya terdeteksi di wilayah selatan Meksiko, lebih dari 1.000 kilometer dari wilayah utara yang merupakan pusat utama penghasil ternak.
Sheinbaum mempertanyakan dasar ilmiah dari larangan tersebut dan menduga adanya muatan politis di balik kebijakan itu.
"Ini tampaknya lebih bersifat politis. Dalam beberapa kasus, larangan ini dapat ditafsirkan sebagai isu politik terhadap Meksiko, tetapi jangan lupa bahwa ada pemilu di AS yang akan berlangsung setahun lagi," ungkapnya pada Kamis (17/7).
Ia juga mengecam sejumlah tokoh politik AS yang menurutnya menjadikan Meksiko sebagai "pinata" selama masa kampanye pemilu.
Sheinbaum mengingatkan agar isu-isu bilateral tidak dijadikan alat politik dalam negeri menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat.
Presiden Meksiko itu juga mendesak pemerintah AS untuk memberikan penjelasan resmi mengenai kriteria kesehatan yang digunakan sebagai dasar larangan ekspor tersebut.
Upaya Diplomasi dan Kerja Sama Pengendalian Hama
Meskipun menyampaikan kritik, Sheinbaum menyebut bahwa pemerintahnya tetap menjalin komunikasi diplomatik dengan pihak AS.
Menteri Pertanian Meksiko, Julio Berdegue, saat ini sedang melakukan pembicaraan langsung dengan Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mendorong negosiasi dan mencegah pembatasan tambahan terhadap ekspor ternak dari Meksiko.
Dalam upaya kerja sama pengendalian hama, Sheinbaum mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat telah sepakat untuk menginvestasikan 30 juta dolar AS dalam pembangunan fasilitas produksi lalat mandul di Meksiko.
Fasilitas ini akan menjadi bagian dari strategi biologis dalam mengendalikan populasi ulat sekrup yang mengancam industri peternakan.
Pembangunan fasilitas tersebut diperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan