Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Enam Negara Uni Eropa Sepakat Perketat Pengendalian Migrasi Ilegal, Jerman Deportasi 81 WN Afghanistan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Enam Negara Uni Eropa Sepakat Perketat Pengendalian Migrasi Ilegal, Jerman Deportasi 81 WN Afghanistan
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Uni Eropa. ANTARA/Anadolu/py.)

Pantau - Para menteri dalam negeri dari enam negara anggota Uni Eropa menggelar pertemuan di puncak tertinggi Jerman, Zugspitze, pada Jumat (18/7/2025), guna membahas pengendalian migrasi tidak teratur yang terus memberi tekanan terhadap sistem suaka nasional di Eropa.

Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Jerman, Alexander Dobrindt, menghasilkan deklarasi bersama yang menegaskan komitmen kolektif untuk mengurangi migrasi ilegal secara efektif dan memperkuat perlindungan terhadap perbatasan eksternal Uni Eropa.

"Komitmen bersama untuk bekerja sama dalam mengurangi migrasi ilegal secara efektif," demikian bunyi salah satu poin utama dalam deklarasi tersebut.

Fokus pada Pemulangan Migran dan Perlindungan Perbatasan

Deklarasi menekankan bahwa pemulangan migran secara efektif merupakan komponen penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan migrasi Eropa yang adil dan seimbang.

Para menteri juga menyerukan kepada Komisi Eropa agar menyediakan pendanaan yang memadai untuk mendukung pengamanan perbatasan eksternal kawasan.

Isu penyelundupan migran dan perdagangan manusia turut menjadi perhatian utama. Para menteri sepakat untuk meningkatkan upaya bersama yang lebih kuat dan terkoordinasi dalam memerangi aktivitas kriminal tersebut.

Pertemuan ini dihadiri oleh menteri dalam negeri dari Jerman, Prancis, Polandia, Austria, Denmark, dan Republik Ceko, serta Komisioner UE untuk Urusan Dalam Negeri dan Migrasi, Magnus Brunner.

Tujuan pertemuan adalah menyusun peta jalan menuju kebijakan migrasi Eropa yang lebih tegas serta mempercepat reformasi kebijakan migrasi di seluruh kawasan Uni Eropa.

Deportasi Massal oleh Jerman di Hari yang Sama

Masih pada Jumat (18/7), Jerman mendeportasi 81 warga negara Afghanistan sebagai bagian dari kebijakan baru yang lebih ketat terhadap migran tanpa status hukum yang sah.

Deportasi ini merupakan gelombang kedua sejak pemerintahan sementara Afghanistan mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, dan menjadi deportasi pertama di bawah pemerintahan Kanselir Friedrich Merz.

Langkah ini dinilai sejalan dengan sikap tegas yang ditunjukkan Jerman dalam pertemuan para menteri tersebut, serta mencerminkan arah baru kebijakan migrasi negara itu di bawah kepemimpinan baru.

Penulis :
Ahmad Yusuf