Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Terapkan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga, Lindungi Industri Dalam Negeri dan Keamanan Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Trump Terapkan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga, Lindungi Industri Dalam Negeri dan Keamanan Nasional
Foto: (Sumber: Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat (15/7/2025). ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa.)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah untuk memberlakukan tarif sebesar 50 persen terhadap impor produk tembaga tertentu mulai 1 Agustus 2025, sebagai langkah untuk melindungi industri manufaktur domestik dan memperkuat keamanan nasional.

Dalam proklamasi yang ditandatangani pada Rabu (30/7), Trump menyatakan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap tembaga impor yang dinilai dapat mengancam sektor pertahanan dan energi bersih Amerika Serikat.

Tembaga Dianggap Vital untuk Pertahanan dan Energi Bersih

Produk-produk yang akan dikenai tarif mencakup tembaga setengah jadi dan berbagai produk turunannya seperti pipa, kawat, batang, kabel, konektor, dan komponen listrik lainnya.

Trump sebelumnya telah mengumumkan rencana penerapan tarif ini pada awal Juli, menyusul rekomendasi dari Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick.

Lutnick ditugaskan oleh Trump sejak akhir Februari untuk menyelidiki pentingnya pengenaan tarif, terutama karena peran tembaga dalam perangkat militer dan teknologi energi bersih seperti kendaraan listrik.

Proklamasi juga memberikan kewenangan kepada Menteri Perdagangan untuk menetapkan kebijakan tambahan, termasuk mewajibkan 25 persen limbah tembaga berkualitas tinggi yang dihasilkan di dalam negeri untuk dijual ke pasar domestik.

Ketergantungan Impor Meningkat, Tarif Dianggap Strategis

Kebijakan tarif ini merupakan bagian dari strategi resiprokal Trump yang sebelumnya diterapkan pada sektor baja, aluminium, dan otomotif.

Pada awal Juni 2025, pemerintahan Trump telah menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50 persen, hanya dalam tiga bulan sejak tarif proteksionis sebelumnya diberlakukan.

Permintaan global terhadap tembaga terus meningkat, sementara AS mencatat peningkatan tajam dalam ketergantungan terhadap impor logam tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun dulu merupakan salah satu produsen tembaga terbesar dunia, Amerika kini mengimpor 45 persen dari total konsumsi tembaga pada tahun 2024, dibandingkan dengan hampir nol persen pada tahun 1991.

Pejabat Gedung Putih menyebut bahwa Presiden Trump menyadari bahwa ketergantungan yang terlalu besar terhadap tembaga asing dapat menimbulkan kerentanan dalam bidang militer, pembangunan infrastruktur, dan inovasi teknologi nasional.

Penulis :
Aditya Yohan