
Pantau - Duta Besar Uni Emirat Arab (UAE) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al-Dhaheri, menyatakan komitmen negaranya untuk mempererat kerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi dan pendidikan, khususnya yang berfokus pada pengembangan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI).
"Kami melibatkan diri dalam kerja sama pendidikan, khususnya yang berfokus pada teknologi AI (kecerdasan artifisial)," ujar Al-Dhaheri usai penutupan 2025 Human Fraternity Fellowship di Kediaman Dubes UAE di Jakarta.
UAE juga menjajaki peluang pembangunan pusat data di Indonesia sebagai infrastruktur pendukung pengembangan teknologi AI ke depan.
Proyek RS Kardiologi dan Riset Bakau Dipercepat
Dalam bidang teknologi kesehatan, Dubes UAE menyinggung progres pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia (RSKEI) yang berlokasi di Surakarta.
RS tersebut dibiayai penuh oleh pemerintah UAE dan akan mengusung teknologi pengobatan jantung modern.
"RS ini akan membantu meningkatkan dan menyediakan fasilitas kesehatan yang paling canggih untuk Indonesia," katanya.
Selain itu, UAE juga optimistis terhadap keberadaan pusat penelitian bakau internasional yang dibangun bersama Indonesia di Bali.
Pusat tersebut diharapkan berkontribusi besar terhadap restorasi dan penanaman bakau, tidak hanya untuk kepentingan Indonesia, tetapi juga dalam skala global.
"Pusat tersebut akan menarik para peneliti dan para pelajar," ujarnya.
Kerja Sama Kampus hingga Investasi Strategis
UAE telah menjalin kerja sama pendidikan dengan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta untuk pembangunan gedung perkuliahan, yang ditargetkan rampung dalam waktu kurang dari dua tahun.
Dubes Al-Dhaheri juga menyampaikan keinginan untuk memperluas pertukaran pelajar antara kedua negara.
" Kami sangat ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia, dan kami memandang hubungan antara kedua negara kita memiliki peluang yang tak terbatas," katanya.
Selain di sektor teknologi dan pendidikan, UAE juga menunjukkan minat untuk meningkatkan investasi di Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia.
Negara Teluk itu ingin berpartisipasi dalam sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, pelabuhan, dan layanan kesehatan.
UAE juga membidik sektor hilirisasi komoditas, terutama pengolahan nikel oksida untuk mendukung produksi aluminium dan alumina hijau, yang menjadi bagian dari strategi keberlanjutan global.
- Penulis :
- Aditya Yohan