
Pantau - Direktur Intelijen Nasional untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Tulsi Gabbard, pada Rabu 20 Agustus 2025 menyatakan akan memangkas pemborosan di kantornya hingga lebih dari 40 persen, dengan estimasi penghematan lebih dari 700 juta dolar AS per tahun.
Kritik terhadap ODNI Selama Dua Dekade
Gabbard menegaskan bahwa lembaganya selama ini menjadi institusi yang gemuk dan tidak efisien.
"Selama 20 tahun terakhir, Kantor Direktur Intelijen Nasional (Office of the Director of National Intelligence/ODNI) menjadi lembaga yang gemuk dan tidak efisien. Sementara, komunitas intelijen marak dengan penyalahgunaan kekuasaan, kebocoran tidak sah intelijen rahasia, dan penyalahgunaan intelijen sebagai senjata politik," ungkapnya.
Menurut Gabbard, langkah pengurangan pegawai ini bukan hanya soal penghematan, melainkan juga bagian dari reformasi agar ODNI kembali pada tujuan awalnya.
Ia menambahkan bahwa pemangkasan tersebut akan membantu lembaga yang dipimpinnya agar "lebih fokus dalam menjalankan peran pentingnya sebagai pusat integrasi intelijen, panduan strategis, dan pengawasan terhadap Komunitas Intelijen."
Latar Belakang Pembentukan ODNI
ODNI dibentuk setelah serangan teroris 11 September 2001 yang memperlihatkan adanya kegagalan sistemik di seluruh Komunitas Intelijen Amerika Serikat.
Tujuan awal pembentukan ODNI adalah untuk mengintegrasikan intelijen dari 18 lembaga yang tergabung dalam Komunitas Intelijen serta memberikan pengawasan agar informasi yang disampaikan kepada presiden dan para pengambil kebijakan bersifat tepat waktu, akurat, dan bebas dari muatan politis.
Reformasi yang dicanangkan Gabbard menjadi langkah besar pertama sejak ODNI berdiri, dengan orientasi pada efisiensi dan pemulihan fungsi pengawasan strategis.
- Penulis :
- Leon Weldrick