Pantau - Gubernur Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, Jerome Powell, memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga utama dalam waktu dekat saat berbicara dalam simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Powell menegaskan bahwa bank sentral akan mempertimbangkan dengan cermat dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian, termasuk beban biaya pinjaman, pelemahan pasar tenaga kerja, dan meredanya tekanan inflasi.
"Pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami," ujarnya.
The Fed Hadapi Situasi yang Menantang
Powell mengakui bahwa The Fed saat ini berada dalam posisi sulit untuk mencapai dua tujuan yang kerap bertolak belakang, yakni menjaga inflasi tetap rendah dan stabil, serta memastikan pasar tenaga kerja tetap sehat.
"Komentar Powell secara signifikan meredam ekspektasi akan serangkaian penurunan suku bunga yang agresif dengan menyoroti kekhawatiran seputar inflasi, yang telah berada di atas target 2 persen The Fed selama lebih dari empat tahun," menurut catatan dalam simposium tersebut.
Meski inflasi di AS sempat naik tipis dalam beberapa bulan terakhir, angkanya masih jauh di bawah rekor 9,1 persen yang terjadi tiga tahun lalu.
Wall Street Menguat Usai Sinyal Penurunan Suku Bunga
Ekspektasi penurunan suku bunga membuat pasar saham AS bergerak positif.
Indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite tercatat melonjak sekitar 2 persen.
Sementara itu, indeks S&P 500 naik hampir 1,5 persen pada perdagangan siang hari di Amerika Serikat.
- Penulis :
- Aditya Yohan
