Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Malaysia Kecam Keras Serangan Israel di Qatar, Anwar Ibrahim Sebut Penghinaan terhadap Perdamaian

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Malaysia Kecam Keras Serangan Israel di Qatar, Anwar Ibrahim Sebut Penghinaan terhadap Perdamaian
Foto: (Sumber: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara dihadapan Dewan Rakyat, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (25/7/2025). (ANTARA/HO-YouTube Parlimen Malaysia))

Pantau - Pemerintah Malaysia menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel di Doha, Qatar, dan menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara sahabat.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam tindakan Israel yang dinilainya sebagai bentuk penghinaan terhadap upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

"Dengan menargetkan Qatar—negara yang menjadi pusat mediasi dan dialog di Timur Tengah—Israel telah menunjukkan penghinaan total terhadap perdamaian dan diplomasi," tegas Anwar dalam pernyataan resminya.

Malaysia Nyatakan Solidaritas ke Qatar dan Serukan Akuntabilitas Internasional

Anwar menegaskan bahwa tindakan Israel tidak bisa dibenarkan dan tidak dapat ditoleransi oleh komunitas internasional.

Malaysia menyatakan solidaritas penuh kepada Qatar dan mendesak dunia internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas agresi yang dinilai membahayakan stabilitas regional.

Serangan ini terjadi di tengah upaya Qatar yang selama ini aktif menjadi mediator utama dalam konflik Israel–Palestina, bersama Mesir dan Amerika Serikat.

WNI dan Warga Asing Terancam, Malaysia Keluarkan Imbauan Keselamatan

Kementerian Luar Negeri Malaysia, melalui Kedutaan Besar di Qatar, mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negaranya untuk menjauhi lokasi serangan dan tetap waspada terhadap situasi keamanan di Doha.

Sementara itu, militer Israel mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan dalih menargetkan pimpinan senior Hamas yang disebut-sebut berada di Qatar untuk pembicaraan gencatan senjata.

Qatar sendiri mengecam keras serangan Israel dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut yang membahayakan keselamatan warga sipil dan warga asing di wilayahnya.

Penulis :
Aditya Yohan