
Pantau - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengonfirmasi bahwa lima anggotanya tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Doha, ibu kota Qatar, pada Selasa, 9 September 2025. Serangan tersebut dikecam sebagai bentuk agresi terang-terangan dan kejahatan keji, serta dinilai sebagai upaya gagal membunuh delegasi negosiasi Hamas.
Target Serangan Adalah Delegasi Negosiasi
Hamas menyatakan bahwa delegasi negosiasi mereka selamat, meskipun serangan secara langsung menargetkan tim tersebut.
"Kami menegaskan bahwa musuh telah gagal dalam upaya untuk membunuh saudara-saudara kami di delegasi negosiasi," tegas Hamas dalam pernyataan resminya.
Kelima anggota Hamas yang tewas dalam serangan di Doha adalah:
- Hammam al-Hayya, putra pemimpin senior Hamas Khalil al-Hayya
- Jihad Lubad, direktur kantor Khalil al-Hayya
- Abdullah Abdel Wahid, ajudan
- Moamen Hassouna, ajudan
- Ahmed al-Mamlouk, ajudan
Hamas menyatakan bahwa serangan dilakukan bersamaan dengan pembahasan proposal baru dari Presiden AS Donald Trump, dan disebut sebagai bukti bahwa Israel tidak berniat mencapai kesepakatan damai.
Hamas Tuding Israel dan AS Bertanggung Jawab
Dalam pernyataannya, Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba menggagalkan semua upaya internasional menuju perdamaian.
Netanyahu disebut menjalankan "skema kriminal berupa genosida, pembersihan etnis, kelaparan, dan pemindahan paksa".
Hamas menyatakan bahwa:
Israel dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan tersebut
Serangan merupakan agresi terhadap kedaulatan Qatar, yang saat ini menjadi mediator penting dalam upaya damai bersama Mesir dan AS
Hamas Tegaskan Perjuangan Akan Terus Berlanjut
Meski kehilangan lima anggota, Hamas menyatakan bahwa upaya pembunuhan yang disebut sebagai tindakan pengecut tidak akan mematahkan semangat perjuangan mereka.
"Kejahatan teroris ini tidak akan mematahkan tekad gerakan dan kepemimpinan kami," tegas Hamas.
Mereka tetap menuntut:
- Penghentian agresi terhadap rakyat Palestina
- Penarikan penuh tentara pendudukan dari Gaza
- Pertukaran tahanan secara nyata
- Bantuan kemanusiaan mendesak
- Rekonstruksi wilayah Gaza
Hamas menegaskan akan terus melanjutkan perjuangan hingga pendudukan berakhir dan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota terwujud.
Israel dan Qatar Sama-sama Keluarkan Pernyataan
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka melakukan "serangan tepat sasaran terhadap pimpinan senior Hamas", namun tidak menyebutkan lokasi spesifik serangan di Doha.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional".
Qatar saat ini memainkan peran krusial sebagai mediator, bersama Mesir dan Amerika Serikat, dalam negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas yang berkaitan dengan pertukaran tahanan dan gencatan senjata.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf