Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden Kolombia Tegaskan Tolak Wilayahnya Jadi Basis Invasi ke Venezuela

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Presiden Kolombia Tegaskan Tolak Wilayahnya Jadi Basis Invasi ke Venezuela
Foto: Arsip - Presiden Kolombia Gustavo Petro (sumber: Anadolu)

Pantau - Presiden Kolombia Gustavo Petro menegaskan negaranya tidak akan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk intervensi militer terhadap Venezuela.

"Kolombia tidak akan meminjamkan wilayahnya untuk invasi oleh negara tetangga mana pun atau warga negaranya," ungkap Petro dalam pidatonya pada peresmian Amazon Center for International Police Cooperation di Manaus, Brazil, Selasa (9/9).

Ia menekankan penyelesaian politik harus menjadi jalan keluar dari meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela.

Petro juga menyoroti serangan kapal perang AS terhadap kapal sipil Venezuela di Karibia yang menewaskan 11 orang.

Menurutnya, tindakan tersebut harus diperlakukan sebagai pembunuhan.

"Amerika Latin, yang memiliki Karibia, tak boleh tinggal diam. Jika kita diam, maka bom bisa jatuh di Bogota, Rio de Janeiro, Manaus, dan kota-kota lain di kawasan ini," tegas Petro.

Respons Kawasan dan Ajakan Persatuan

Amerika Serikat diketahui telah mengerahkan delapan kapal perang bersenjata rudal, sebuah kapal selam bertenaga nuklir, serta jet-jet tempur F-35 ke pangkalan udara Puerto Riko.

Sebagai respons, Venezuela mengerahkan kapal perang, jutaan milisi, dan pasukan khusus di lima wilayah pesisir Karibia dan Atlantik.

Dalam forum di Manaus itu, Petro berbicara di depan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva dan Wakil Presiden Ekuador Maria Jose Pinto.

Ia menekankan pentingnya Amerika Selatan bersatu membantu Venezuela keluar dari krisis.

"Inilah saat untuk bicara. Saya mengajak negara-negara Amerika Selatan membentuk kelompok yang kembali mempromosikan dialog politik di Venezuela. Rakyat Venezuela harus bersatu menghadapi ancaman invasi," ujarnya.

Petro bahkan mengusulkan penguatan persatuan kawasan dengan nama Amazonia untuk menegaskan identitas bersama Amerika Selatan.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan pengerahan militer di Karibia bertujuan memerangi narkoba.

Namun, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menegaskan negaranya bukan pusat perdagangan narkoba dan menilai niat AS berbeda dengan klaimnya.

Penulis :
Leon Weldrick