Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Desak G7 Naikkan Tarif terhadap China dan India, Tekan Rusia Akhiri Perang Ukraina

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

AS Desak G7 Naikkan Tarif terhadap China dan India, Tekan Rusia Akhiri Perang Ukraina
Foto: (Sumber: Arsip - Bendera negara-negara anggota G7. (ANTARA/Anadolu/py))

Pantau - Amerika Serikat mendesak negara-negara anggota G7 untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia dengan cara mengenakan tarif tinggi terhadap negara-negara yang masih membeli minyak Rusia, terutama China dan India.

Desakan ini disampaikan dalam pertemuan daring para menteri keuangan G7 pada Jumat, 12 September 2025, yang diikuti oleh Inggris, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Hanya dengan upaya bersama yang memutus sumber pendapatan mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin, kita bisa memberi tekanan ekonomi yang cukup untuk mengakhiri pembunuhan tak masuk akal ini," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, didampingi Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

AS Dorong Tarif 50–100 Persen terhadap Pembeli Minyak Rusia

Dalam pertemuan tersebut, Bessent meminta negara-negara G7 mengikuti langkah Amerika Serikat yang telah menggandakan tarif terhadap China dan India, dua negara yang masih menjadi pembeli utama minyak Rusia.

AS mengusulkan tarif sebesar 50–100 persen sebagai bentuk sanksi tambahan, jika G7 serius ingin menghentikan perang di Ukraina.

Desakan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan frustrasi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin karena tidak menunjukkan keseriusan dalam menanggapi proposal damai dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengatakan bahwa kesabarannya terhadap Putin "hampir habis" dan batas waktu yang ia berikan telah berakhir pada awal September.

Jepang dan UE Masih Ragu, Khawatirkan Dampak Balasan Ekonomi

Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, membenarkan bahwa para menteri keuangan G7 membahas upaya mendukung perdamaian di Ukraina, namun enggan memberikan komentar terkait usulan tarif dari AS.

Sementara itu, sejumlah pejabat G7 menyatakan bahwa Jepang dan Uni Eropa menghadapi tantangan untuk mengikuti kebijakan tarif AS, mengingat:

  • Hubungan ekonomi yang erat dengan China dan India
  • Potensi balasan dagang dari kedua negara tersebut

Meskipun demikian, AS tetap mendorong seluruh anggota G7 untuk menyatukan langkah demi mempersempit ruang gerak ekonomi Rusia, terutama dari sektor energi.

G7 Fokus Tekan Pendapatan Rusia dari Sektor Energi

Kelompok G7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa kini semakin menegaskan komitmennya untuk menekan sumber pendapatan Rusia dari energi.

Tujuan utamanya adalah mendorong Rusia untuk mengakhiri perang yang hingga kini masih berlangsung di Ukraina.

Penulis :
Ahmad Yusuf