
Pantau - Sekurangnya empat unjuk rasa besar berlangsung di berbagai wilayah Australia pada Sabtu dengan isu beragam, mulai dari antikorupsi, anti-rasisme, hak penduduk pribumi, hingga dukungan bagi Palestina.
Bentrokan Massa dan Tindakan Polisi
Di Melbourne, 150 polisi diturunkan untuk memisahkan dua kelompok massa berlawanan, yakni pendukung politik sayap kanan dan peserta "Pawai Kedaulatan Pribumi" yang beraksi di depan Gedung Parlemen Victoria.
Polisi di New South Wales menahan seorang pria dengan tuduhan "mengusik perdamaian", ungkap laporan ABC News.
Selain itu, polisi juga memberi peringatan kepada seseorang yang menerbangkan drone di atas kerumunan demonstran.
Ragam Aksi di Berbagai Kota
Ribuan orang dilaporkan ikut serta dalam unjuk rasa "Australia Bersatu Melawan Korupsi Pemerintah" di Sydney, kota terbesar Australia.
Di Brisbane, sekitar 500 orang turun ke jalan menolak rasisme dan diskriminasi, sambil menyerukan slogan pro-Palestina seperti "dari sungai ke segara, Palestina pasti merdeka".
Sebanyak 300 orang menggelar aksi di depan Gedung Parlemen Hobart, Tasmania, untuk mendukung hak-hak penduduk pribumi, dengan bendera Aborigin Australia dan spanduk protes dibentangkan.
Di Adelaide, ratusan orang berkumpul menentang rasisme, sementara kelompok massa yang lebih besar fokus pada isu antikorupsi.
Latar Belakang Aksi
Rangkaian aksi protes ini terjadi setelah serangan terhadap kemah pro-hak pribumi "Camp Sovereignty" di Melbourne pada 31 Agustus.
Dalam serangan tersebut, lebih dari 40 pria berpakaian hitam menyerang kemah usai demonstrasi anti-imigrasi bertajuk "March for Australia".
- Penulis :
- Leon Weldrick