Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Maduro Tolak Ultimatum Uni Eropa Soal Pemilihan Ulang Presiden

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Maduro Tolak Ultimatum Uni Eropa Soal Pemilihan Ulang Presiden

Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak usulan Uni Eropa untuk mengatur pemilihan presiden kembali setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai kepala negara sementara yang sah, menurut laporan AFP, Minggu (3 februari 2019).

"Kami tidak menerima ultimatum dari siapapun. Hanya saya diberitahu oleh Uni Eropa, seperti pemberian tujuh hari untuk melakukan pemilihan seperti Republik Catalonia, sebaliknya saya tidak akan mengambil tindakan apapun," kata Maduro dalam wawancara yang disiarkan saluran Spanyol La Sexta, seperti dilansir Sputnik, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Turki: Negara yang Mengakui Guaido sebagai Presiden Sementara Picu Krisis Venezuela

"Orang-orang Venezuela telah memilih saya untuk jangka waktu enam tahun. Saya pikir akan lebih baik untuk negara jika semua orang-orang Venezuela bertindak dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam konstitusi," tambah Maduro, yang juga menegaskan pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada 2025.

Pada 26 Januari, negara-negara di Eropa mengeluarkan ultimatum kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro, bahwa Maduro memiliki delapan hari untuk mengatur pemilihan presiden atau mereka akan mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Baca juga: Krisis Politik Venezuela, Mike Pence: Tidak Ada Waktu untuk Berunding, Lakukan Tindakan!

Maduro mengatakan Guaido sebagai boneka AS dan Washington telah melakukan kudeta anti pemerintah di Venezuela. Ia juga mengatakan bagaimanapun juga ia akan menyambut pemilihan parlemen yang akan membuat situasi politik membaik dengan mendukung pemilihan Majelis Nasional yang dikuasi oposisi.

Sebelumnya, Parlemen Eropa mengadopsi resolusi mengenali pemimpin oposisi, Juan Guaido, sebagai pemimpin Venezuela, yang juga mendesak anggota Uni Eropa mengikuti langkahnya. Namun, Kepala Kebijakan Asing Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan hak yang mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela terletak pada negara-negara anggota individu blok, bukan oleh lembaga administratif Uni Eropa.

Penulis :
Noor Pratiwi