Pantau.com - Perserikatan Bangsa-bangsa menyerukan India dan Pakistan untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi ketegangan dan menawarkan untuk menengahi permasalahan antar kedua negara.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antar kedua negara yang dibangun dari serangan," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteress, Stephane Dujarric, Selasa, 19 Februari 2019, seperti dikutip Anadolu, Kamis (21/2/2019).
Baca juga: Pasca Serangan Bom Kashmir, Pakistan Siap Gelar Dialog dengan India
Hal itu mengacu pada insiden 14 Februari di Kashmir, India, ketika penyerang menabrak mobil ke sebuah bus yang membawa polisi India di distrik Pulwama, membunuh setidaknya 44 anggota kepolisian.
Jaish-e-Mohammad, sebuah kelompok militan di Jammu dan Kashmir, mengklaim telah bertanggung jawab atas insiden itu dengan merilis sebuah video di media sosial terkait dengan bom bunuh diri mobil, yang berusia 22 tahun.
Pemerintah India telah menuding Pakistan melakukan penyerangan tersebut, namun dibantah oleh Islamabad.
Baca juga: Kashmir Mencekam, Pakistan Peringati AS Soal Perdamaian Afghanistan
"Sekretaris Jenderal menekankan pentingnya kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah menuju perdamaian," kata Dujarric. Ia juga mengatakan, PBB akan bersedia untuk menawarkan peran mediasi kedua pihak.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteress dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan pihak Pakistan.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengungkapkan dirinya prihatin dengan adanya laporan dari India terkait dengan serangan bom bunuh diri itu dan memperingatkan potensi serangan kekerasan kepada masyarakat Muslim Kashmir.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
