
Pantau.com - Rusia menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Suriah, yang diduduki akan memiliki konsekuensi negatif bagi kestabilan di Timur Tengah.
"Keputusan seperti itu jelas memiliki konsekuensi negatif baik dari sudut pandang proses penyelesaian konflik Timur Tengah maupun sudut pandang umum dalam resolusi politik di Suriah. Tak ada yang meragukan itu," kata juru bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov, seperti dikutip Anadolu, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Turki: Langkah AS Akui Golan Langgar Hukum Internasional
Ia menyatakan penyesalannya atas tindakan AS, dan mengatakan keputusan tersebut merupakan satu lagi langkah Washington yang jelas melanggar hukum internasional.
Sebelumnya, pada Senin (25 Maret 2019), Trump menandatangani dekret pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
PBB menyatakan status hukum Golan tidak akan berubah, terlepas dari pengumuman Presiden Trump, dan akan tetap dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional.
Baca juga: CMEP: Keputusan AS Soal Golan Tunjukkan Sikap Tidak Jujur
Israel telah menguasai Dataran Tinggi Golan dari Suriah sejak Perang Enam Hari di tahun 1967. Wilayah itu diduduki sekitar dua pertiga Dataran Tinggi Golan sebagai dampak konflik.
Israel resmi pindah dan merebut wilayah itu pada 1982, namun aksi tersebut ditolak oleh Dewan Keamanan PBB dengan suara penuh.
- Penulis :
- Noor Pratiwi