Pantau.com - Brenton Tarrant, pria asal Australia yang dituduh menjadi dalang pembantaian di dua masjid di Selandia Baru pada Maret lalu akan menjalani tes kesehatan mental.
Tarrant menghadapi 49 tuduhan pembunuhan di pengadilan pada Jumat (5/4/2019), dan telah diperintahkan menjalani serangkaian tes kesehatan mental untuk selanjutnya diadili atas serangan tersebut, seperti dilansir Reuters.
Baca juga: Larang Dukungan Separatis Putih, Facebook Didukung Jacinda Ardern
Hakim Cameron Mander memerintahkan bahwa ada dua penilaian yang akan dilakukan untuk menentukan keadaan kesehatan mental Tarrant. Ia juga mengatakan, Tarrant akan ditahan hingga 14 Juni mendatang.
"Ia akan diperiksa oleh para ahli untuk kemudian diputuskan apakah Tarrant cocok untuk berdiri dalam sidang atau dinyatakan memiliki kelainan jiwa," kata Mander, seperti dikutip BBC, Jumat (5/4/2019).
Dalam persidangan Jumat pagi, Tarrant hanya mendengarkan dengan seksama selama persidangan yang berjalan singkat. Ia tak membuat komentar apapun.
Baca juga: Selandia Baru Gelar Hari Berkabung Nasional: Ko tātou-tātou Kita Satu
Pada 15 Maret 2019, seorang pria dengan senjata lengkap menewaskan 50 orang setelah melakukan penembakan secara membabi-buta di dua masjid di Kota Christchruch, Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru menyebut aksi penembakan itu merupakan aksi terorisme dan pelaku yang bernama Brenton Tarrant berusia 28 tahun merupakan warga negara Australia.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
