Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Macron Akan Tetapkan 7 April sebagai Hari Peringatan Genosida Rwanda

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Macron Akan Tetapkan 7 April sebagai Hari Peringatan Genosida Rwanda

Pantau.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk menetapkan 7 April sebagai hari peringatan nasional untuk korban genosida di Rwanda pada 25 tahun yang lalu, kata Istana Elysee pada Minggu, 7 April 2019.

"Presiden Republik solidaritas untuk Rwanda dan simpati kepada para korban, memuji segala upaya para pejuang untuk mengabadikan memori (genosida) yang jatuh pada 7 April 2019," menurut media lokal Prancis, seperti dilansir Sputnik, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Dua Bom Ditemukan di Corsica 3 Hari Jelang Kedatangan Presiden Macron

Pada pekan lalu, Macron mengumumkan akan menunjuk sebuah komite ahli yang akan memiliki akses tak terbatas ke arsip negara Prancis di tahun 1990-1994 dalam rangka untuk mengisi kekosongan tentang peran Prancis sebelum dan selama Pembantaian Rwanda.

Peristiwa tragis itu dimulai pada 7 April 1994, yang menyebabkan sekitar 800.000 orang yang merupakan etnis minoritas Tutsi dibantai oleh pemerintahan Hutu dalam kurun waktu 100 hari.

Tragedi itu sendiri dipantik oleh kematian Presiden Rwanda saat itu, Juvenal Habyarimana, yang tewas karena pesawatnya ditembak jatuh di atas Bandara Kigali pada 6 April 1994. Habyarimana adalah seorang Hutu. Menurut hakim Prancis yang memimpin persidangan kasus itu, Kagame bertanggung jawab.

Baca juga: Kata Presiden Prancis, Uni Eropa Harus Bersatu Melawan Rusia dan AS

Saat itu, ia adalah pemimpin kelompok pemberontak Tutsi, Rwandan Patriotic Front (RPF). Kagame bersikeras membantah tudingan itu dan berkata penembakan itu adalah perbuatan ekstremis Hutu sebagai jalan agar mereka bisa mengeksekusi rencana memusnahkan etnis Tutsi.

Prancis telah dituduh mengabaikan tanda peringatan dan memberikan bantuan militer kepada rezim Rwanda.

Penulis :
Noor Pratiwi