
Pantau.com - Sedikitnya 1.800 pekerja tambang terperangkap di bawah tanah setelah beberapa gerbong yang digunakan sebagai angkutan bawah tanah terlepas dan membuat ambruk terowongan di tambang platina di Provinsi North West, Afrika Selatan.
"Tak ada korban luka serius yang dilaporkan dan semua pegawai selamat," kata James Wellsted, juru bicara operator tambang Sibanye-Stillwater di dalam satu pernyataan pada Senin, 29 April 2019.
Baca juga: Ivanka Trump Dibully Netizen Gara-gara Unggah Foto Ini
Wellsted mengatakan, personel tambang memindahkan gerbong dari terowongan dan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah ada kerusakan struktur agar bisa dibuat keputusan mengenai cara mengungsikan pegawai.
Perhimpunan Pekerja Tambang dan Serikat Pekerja Pembangunan (AMCU) sebelumnya mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa ada sebanyak 4.000 pekerja yang terjebak, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu.
Tapi operator tambang menyatakan hanya 1.800 pekerja terjebak di bawah tanah
"Doa bagi para pekerja tambang dan kami berharap serta yakin mereka akan diangkat ke permukaan secepat mungkin," menurut pernyataan asosiasi, yang dikutip Sky News.
Baca juga: Klaim Terbaru ISIS, Rekor Tewaskan 69 Tentara Afrika dalam Sepekan
"Kami yakin pihak keamanan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini," tambahnya.
Standard keselamatan tambang di Afrika Selatan, salah satu produser terbesar emas dan logam berharga lain di dunia, telah dipertanyakan setelah sejumlah pekerja tewas di tambang di seluruh negeri tersebut. Afrika Selatan juga memiliki salah satu tambang paling dalam di dunia.
- Penulis :
- Noor Pratiwi