Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Benarkah Tragedi Hilangnya MH370 Bisa Terjadi pada Pesawat Lain?

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Benarkah Tragedi Hilangnya MH370 Bisa Terjadi pada Pesawat Lain?

Pantau.com - Insiden yang menimpa penerbangan Malaysian Airlines MH370 diklaim di sebabkan oleh kegagalan teknis atau human error, atau kombinasi keduanya.

Melansir Sputnik, Selasa (11/6/2019), kurangnya informasi atas apa yang salah pada penerbangan Malaysian Airlines itu dinilai bahwa setiap pesawat bisa jadi rentan mengalami hal yang sama, kata seorang ahli penerbangan.

"Kecelakaan ini mungkin bisa terjadi untuk pesawat lain atau mungkin telah dilakukan perbaikan rekayasa pekerjaan yang dilakukan dengan benar, dan juga dapat mempengaruhi pembuatan pesawat lainnya," kata Alastair Rosenschein, seorang pilot yang menjadi konsultan penerbangan kepada Channel 5 dalam dokumenter 'Flight MH370'.

Baca juga: Bagaimana Boeing Mengirim Peringatan ke Malaysia Airlines Pasca MH370

"Jadi sangat penting bahwa seseorang harus mencoba untuk mendalami hal itu," tambahnya.

Rosenschein telah memperkirakan pada 2017 bahwa alasan paling mungkin untuk tragedi MH370 disebabkan oleh tangki oksigen. Ia mengatakan, hal itu dapat memicu pesawat dalam tekanan dan melumpuhkan para pilot, yang mulai terbang kembali namun pingsan sebelum mereka dapat mendarat di Malaysia.

Rosenschein juga mengklaim pesawat itu sebenarnya telah terbang di atas Kuala Lumpur pada jalurnya, tetapi militer gagal untuk medeteksi pesawat dan kemudian berbohong bahwa pesawat menghilang dari radar karena transponder dinonaktifkan.

Malaysian Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, yang seharusnya diserahkan dari pengendali lalu lintas udara Malaysia ke wilayah udara Vietnam.

Baca juga: Darlene Lieblich Akan Filmkan Tragedi Hilangnya MH370

Analis data satelit menunjukan bahwa pesawat membuat jalan memutar ke kiri di atas Laut China Selatan dan terbang keluar dari radar ke arah selatan Samudera Hindia.

Teori paling populer mengenai hilangnya MH370 ini adalah pesawat tersebut terbang dengan autopilot sampai akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh di suatu tempat di laut. Namun, pencarian yang dilakukan oleh Australia untuk pesawat yang hilang, dengan biaya paling mahal dalam sejarah penerbangan, dengan pencarian terpisah berbasis di AS tidak juga membuahkan hasil.

Pada Juli 2018, sebuah laporan terakhir oleh penyelidik Malaysia menyatakan bahwa semua bukti menunjukaan bahwa pesawat berada dalam kendali manual. Namun, di saat yang sama, mereka gagal untuk mengungkapkan apa yang menyebabkan hilangnya pesawat itu.

Penulis :
Noor Pratiwi