Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pertama Kali Terjadi, Pipa Minyak Bawah Laut Suriah Disabotase

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Pertama Kali Terjadi, Pipa Minyak Bawah Laut Suriah Disabotase

Pantau.com - Lima jaringan pipa minyak lepas pantai di dekat kota Baniyas Suriah barat rusak dalam sebuah serangan sabotase.

"Kami diberitahu kemarin tentang kebocoran minyak di Baniya. Penyelam spesialis perusahaan minyak Suriah menyelidiki dan menemukan jejak kerusakan eksternal pada lima pipa," bunyi keterangan otoritas tersebut di Facebook.

Saat ini, perbaikan sedang dilakukan terhadap jaringan pipa. Otoritas berwenang di Suriah menyatakan, pasokan minyak akan segera pulih.

Baca juga: Challenge di Yordan: Menyantap Makanan Pengungsi di Suriah

Dikutip dari Sputnik, Senin (24/6/2019), peristiwa tersebut, disebut sebagai serangan pertama terhadap jaringan pipa bawah air sejak perang saudara di Suriah pecah 8 tahun lalu.

Kota Baniyas adalah rumah bagi salah satu dari dua kilang minyak Suriah. Yang lainnya terletak di kota Homs. Suriah dilaporkan mengandalkan pengiriman minyak melalui kapal tanker ke pantai Mediterania.

Menurut The New York Times, Damaskus dilanda kekurangan bahan bakar sebagian besar akibat sanksi Barat terhadap Suriah dan sanksi AS yang baru terhadap Iran.

Baca juga: Catatan Hari Pengungsi Sedunia Tahun 2019

Suriah memproduksi 350.000 barel per hari sebelum negara itu dilanda perang sipil pada 2011 dan mengekspor lebih dari setengahnya. Negara ini sekarang memproduksi sekitar 24.000 barel per hari, hanya mencakup sebagian kecil dari kebutuhan domestik. Suriah telah berada dalam keadaan perang saudara sejak 2011, ketika massa anti-pemerintah memprotes Presiden Bashar Assad dan partai yang berkuasa meningkat menjadi konfrontasi bersenjata antara pasukan pemerintah dan oposisi Suriah.

Selain memerangi pemberontak dalam konflik yang sedang berlangsung, pasukan pemerintah harus melawan kelompok-kelompok ekstremis dan teroris, termasuk Daesh. Rusia telah mendukung Assad sebagai otoritas Suriah yang sah, dan berkontribusi untuk menemukan solusi politik untuk krisis di negara yang dilanda konflik.

rn
Penulis :
Widji Ananta