
Pantau.com - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) telah melakukan operasi penerbangan rahasia di dalam dan sekitar Washington DC selama berbulan-bulan, dikutip dari dokumen yang baru dirilis.
Melansir Sputnik, Sabtu (27/7/2019), pakar militer Amerika Serikat menguraikan kemungkinan ada tujuan dari misi ksecara rahasia di belakang semua patroli selama berbulan-bulan.
Pada 22 Juli, Bloomberg mengungkapkan bahwa sedikitnya 10 helikopter Black Hawk terlibat dalam misi penerbangan terklasifikasi di wilayah Ibu Kota Nasional (NPR), dengan menguntip permintaan pemograman ulang Angkatan Darat senilai USD2,5 miliar.
Menurut dokumen tersebut, Pentagon meminta Kongres AS untuk mengalokasikan dana tambahan senilai USD1,5 juta untuk pemeliharaan pesawat, aircrews, perjanalan, dan Sensitive Compartmented Information Facility (SCIF) untuk mendukung misi militer.
"Pasukan dari perusahaan helikoper serbu dan unit pemeliharaan penerbangan akan mendukung misi dengan 10 UH-60 dan kemampuan pemeliharaan selama empat bulan," demikian bunyi pernyataan dokumen.
Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa tanpa tambahan pendanaan, Angkatan Darat tidak akan mampu melakukan misi yang diklasifikasikan. Tugas dari misi penerbangan tersebut, menurut Bloomberg, telah lebih dahulu tercantum dalam fiskal awal tahun, yang dimulai pada 1 Oktober 2018, yang diartikan sebagai kerahasiaan.
Baca juga: DPR AS Minta Pentagon Diselidiki Terkait Penggunaan Senjata Biologis
Kemungkinan tujuan dari misi penerbangan rahasia di DC
Karen Kwiatowski, mantan penasehat Departemen Pertahanan, dan Keith Preston, seorang analis militer dan pemimpin redaksi Attack the System, telah menguraikan setidaknya tiga kemungkinan tujuan di balik operasi terklasifikasi itu, yakni; operasi pengawasan, evakuasi pejabat terkemuka dalam situasi darurat, dan mencegah potensi kegiatan terorisme di wilayah Ibu Kota Nasional.
"Pasukan yang terlibat dapat melakukan operasi penyelamatan. Mereka juga siap untuk dikerahkan atau diaktifkan jika terjadi situasi darurat yang sebenarnya. Kita ingat bahwa ibukota adalah salah satu wilayah dari tindakan teroris 11 September 2011," kata Keith Preston.
Karen Kwiatowski berasumsi bahwa misi itu tidak mungkin secara langsung bertujuan untuk memastikan keselamatan Presiden AS, tapi mungkin memperkirakannya sebagai sebuah ekspansi transportasi tingkat yang lebih rendah dari cabang personil eksekutif.
"Secara umum, ia berbicara kepada wilayah DC sebagai daerah yang masuk area militer, dengan semua jenis organisasi militer dan didanai oleh perusahaan helikopter swasta untuk dapat berpatroli, dan untuk tanggap darurat terhadap kebutuhan mereka," kata mantan penasehat DoD.
Siapa di balik misi itu?
Menurut Kwiatkowski, sulit untuk mengatakan apa yang (permintaan) menandakan atau bahkan pelaku di belakangnya.
"Jumlah ini kecil untuk permintaan Angkatan Darat, untuk SCIF mungkin, memang tampaknya telah mengungkapkan sesuatu yang jauh lebih besar dalam hal garis pendanaan dalam Operasi Khusus Komando Amerika Serikat (SOCOM)," katanya.
"Reaksi awal saya bahwa hal itu menunjukkan pertumbuhan besar-besaran yang sederhana dan upgarde di seluruh bagian Pentagon, di era peningkatan besar-besaran Kongres dalam pengeluaran untuk Departemen Pertahanan," tambahnya.
Baca juga: Dokumen Pentagon Tentang Doktrin Operasi Nuklir AS Bikin Geger
Ia menjelaskan bahwa banyak misi transportasi politik dan tanggap darurat dilakukan oleh Komando Operasi Khusus dengan dana SOCOM sangat sulit dilacak.
Perminataan dana tambahan untuk Angkatan Darat bertepatan dengan pengumuman kesepakatan utang dan anggaran krisis yang dihantam oleh pemerintahan Donald Trump dan pemimpin Kongres bipartisan. Dalam dua tahun, anggaran kesepakatan senilai USD1,3 triliun memberikan dorongan yang signifikan untuk pengeluaran Departemen Pertahanan Pentagon dan menangguhkan plafon utang sampai 31 Juli 2021.
Peningkatan pengeluaran militer dengan mengorbankan program kesejahteraan sosial telah lama menjadi perselisihan antara Demokrat dan Partai Republik, sebagai anggaran pertahanan AS yang telah meningkat selama lima tahun terakhir.
Apakah misi SOCOM akan terus berlanjut?
Mantan penasehat Pentagon bertanya mengapa misi SOCOM di Ibu Kota Nasional (NCR) terus berlanjut?
"Pertama, karena uang terus mengalir, dan harus dihabiskan. Kedua, misi mungkin telah dihapus baik dari segi kelompok maupun lembaga yang melayani atau menanggapi ancaman baru," kata Kwiatkowski.
Ia mengatakan, dirinya meragukan bahwa adanya ancaman baru setiap harinya. Namun, memperluas kemampuan dan distribusi dukungan helikopter untuk urusan politik merupakan pemborosan dan upaya untuk menyembunyikan sampah dan duplikasi dari usaha para pembayar pajak.
Seperti yang The Hill temukan pada 22 Juli, durasi misi di wilayah DC masih belum di tentukan. Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi