
Pantau.com - Inggris menolak gagasan untuk membebaskan tanker milik Iran dan menukarnya dengan kapal berbendera Inggris, yang disita oleh Republik Islam di Teluk.
Hubungan antara Iran dan Inggris semakin panas sejak komando Iran menyita tanker berbendera Inggris pada Juli ini.
Penyitaan itu terjadi setelah pasukan Inggris menahan tanker minyak Iran di dekat Gibraltar, yang dituding melanggar aturan sanksi terhadap Suriah. "Tidak ada istilah timbal balik," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab kepada radio BBC.
Baca juga: Rouhani Sebut Iran Tengah Akrab dengan PM Baru Inggris Boris Johnson
"Ini bukan seperti barter. Ini tentang hukum internasional dan aturan sistem hukum internasional, dan itulah yang kami tekankan."
Baca juga:
Namun sebelumnya diberitakan, Presiden Iran Hassan Rouhani mengharapkan, keakraban Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan pihaknya akan meningkatkan hubungan antara Iran dan Inggris.
Dalam pesan yang diunggah di laman kepresidenan, Rouhani memberi ucapan atas penunjukkan Johnson, sebagaimana diberitakan Reuters.
"Saya berharap bahwa keakraban Anda dengan masalah-masalah hubungan antara Iran dan Inggris dan kehadiran Anda di Teheran akan dapat dipertimbangkan membantu menyingkirkan kendala yang saat ini dihadapi di tengah meningkatnya dan perluasan hubungan di antara kita," kata Rouhani dalam suatu pernyataan.
- Penulis :
- Widji Ananta