Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dampak Ledakan di Beirut, Presiden Lebanon Serukan Keadaan Darurat 2 Minggu

Oleh Adryan N
SHARE   :

Dampak Ledakan di Beirut, Presiden Lebanon Serukan Keadaan Darurat 2 Minggu

Pantau.com - Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan keadaan darurat harus diumumkan di Beirut selama dua minggu setelah ledakan besar terjadi pada Selasa waktu setempat, (4/8/2020).

Presiden Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari ini, Rabu, (5/8/2020).

Aoun, dalam sambutannya yang dipublikasikan di akun Twitter Kepresidenan, mengatakan suatu hal yang tidak dapat diterima jika 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Ia bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi hukuman paling keras atas insiden ini.

Baca juga: Ledakan di Beirut Setara dengan Gempa 3,5 Magnitudo, 78 Orang Tewas

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut tampak seperti serangan yang mengerikan, serta menunjukkan peristiwa itu adalah pemboman, bukan kecelakaan.

Ditanya oleh seorang reporter di Gedung Putih, Selasa (4/8), Trump menilai hal itu berdasarkan ledakannya.

"Saya bertemu dengan beberapa jenderal besar kita, dan mereka sepertinya merasa begitu. Ini bukan semacam jenis ledakan manufaktur," kata Trump.

"Mereka akan lebih paham daripada saya, tetapi mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan, itu semacam bom," ia melanjutkan.

Baca juga: Video Detik-detik Terjadinya Ledakan di Beirut, Puluhan Orang Tewas

Pihak berwenang Lebanon mengatakan kebakaran di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar di seluruh kota dan pinggirannya.

Trump menyampaikan simpati terdalam AS kepada rakyat Lebanon, yang berdasarkan laporan menyatakan bahwa banyak orang terbunuh akibat peristiwa itu.

rn
Penulis :
Adryan N