Pantau Flash
HOME  ⁄  K-Entertainment

Penyanyi Park Hyo-shin Kembali Terseret Kasus Hukum, Dituduh Penipuan Saham oleh Mantan CEO

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Penyanyi Park Hyo-shin Kembali Terseret Kasus Hukum, Dituduh Penipuan Saham oleh Mantan CEO
Foto: Park Hyo-shin (sumber: MHN DB)

Pantau - Penyanyi Korea Selatan Park Hyo-shin dilaporkan telah dituntut oleh mantan CEO agensinya, Glove Entertainment, atas tuduhan penipuan dan menghalangi bisnis.

Menurut laporan media pada 25 April 2025, Park Hyo-shin dituntut karena melanggar Undang-Undang tentang Hukuman Berat, dll. atas Kejahatan Ekonomi Tertentu (penipuan) dan menghalangi bisnis.

Tuan A, mantan CEO dan pemegang saham Glove Entertainment, mengajukan pengaduan terhadap Park Hyo-shin di Kantor Polisi Yongsan, Seoul, pada 7 April 2025.

Glove Entertainment diketahui menerbitkan saham baru melalui dua kali peningkatan modal disetor pada Mei 2016 dan Agustus 2018 kepada pemegang saham, termasuk Park Hyo-shin dan Tuan A.

Para penggugat menyatakan bahwa "Park Hyo-shin menipu B, yang disebut sebagai ‘Presiden’ dan rekan dekat Park Hyo-shin yang tidak mengetahui keadaan perusahaan, dengan meyakinkan bahwa saham penggugat adalah ‘saham yang telah ia percayakan untuk para penggugat’ padahal sebenarnya tidak ada perjanjian perwalian."

Mereka juga mengklaim bahwa Park Hyo-shin "menyesatkan mereka dengan meyakinkan bahwa ia adalah pemilik sebenarnya dari saham penggugat."

Pada rapat umum pemegang saham luar biasa pada Maret 2022, Park Hyo-shin menggunakan hak suara atas saham tersebut untuk mengangkat tiga rekannya sebagai direktur dan mengambil alih manajemen perusahaan.

Kemudian, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Agustus 2023, Park Hyo-shin kembali menggunakan hak suara atas saham penggugat untuk memberhentikan Tuan A dari jabatan direktur.

Para penggugat menilai tindakan Park Hyo-shin ini sebagai bentuk 'penipuan segitiga', di mana pelaku penipuan dan korban berbeda pihak.

Respons Park Hyo-shin dan Rekam Jejak Kasus Hukum Sebelumnya

Pihak Park Hyo-shin menanggapi tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa "Memang benar bahwa ia terlibat dalam gugatan perdata terkait saham, namun ia tidak pernah dituntut atas tuduhan penipuan."

Kasus ini menambah daftar panjang sengketa hukum yang melibatkan Park Hyo-shin, menjadikannya kasus kelima sepanjang kariernya.

Pada 2006, agensinya menggugat Park Hyo-shin sebesar 1 miliar won karena mengakhiri kontrak eksklusif tanpa izin, namun kasus tersebut akhirnya dicabut.

Pada 2008, Park Hyo-shin kembali digugat atas pelanggaran kontrak eksklusif dan pihak agensi memenangkan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi 3 miliar won.

Tahun 2014, Park Hyo-shin digugat atas tuduhan penghindaran eksekusi paksa, di mana ia awalnya dinyatakan tidak bersalah, tetapi Mahkamah Agung menyatakannya bersalah pada 2016.

Pada 2019, Park Hyo-shin menghadapi pengaduan atas dugaan menerima suap lebih dari 400 juta won dari seorang pengusaha.

Di tengah persoalan hukum ini, Park Hyo-shin dijadwalkan tetap tampil dalam pertunjukan musikal 'Phantom' yang memperingati 10 tahun pentasnya, pada 31 Mei 2025 mendatang.

Penulis :
Shila Glorya