HOME  ⁄  K-Entertainment

Yoo Seung-jun Buka Suara Soal Tuduhan Penghindaran Wamil: "Semuanya Bohong, Saya Minta Maaf"

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Yoo Seung-jun Buka Suara Soal Tuduhan Penghindaran Wamil: "Semuanya Bohong, Saya Minta Maaf"
Foto: Yoo Seung-jun bantah tuduhan publik dan media soal wajib militer, ungkap rasa sakit dan penyesalan lewat pernyataan emosional(Sumber: Dok. Istimewah).

Pantau - Penyanyi Korea Selatan Yoo Seung-jun akhirnya angkat bicara secara langsung pada 30 April 2025, membantah keras berbagai berita palsu yang selama ini beredar tentang dirinya, termasuk tuduhan penghindaran wajib militer dan pelabelan sebagai "orang berbahaya bagi masyarakat".

Bantahan Tegas dan Kritik pada Media

Dalam pernyataannya, Yoo Seung-jun menyebut, "Semuanya bohong, semuanya 100 persen bohong dari awal hingga akhir", menegaskan bahwa ia tidak bisa lagi diam terhadap penyebaran informasi palsu yang menghancurkan reputasinya.

Ia mempertanyakan kredibilitas media Korea Selatan yang menurutnya menerbitkan berita tanpa sumber jelas, tanpa bukti visual, dan hanya mengandalkan komentar pengguna internet.

Yoo menyampaikan bahwa ia sadar sedang dipancing oleh narasi tersebut, namun merasa wajib mengoreksi informasi bukan hanya untuk dirinya, tetapi demi martabat profesinya.

Ia membagikan tangkapan layar artikel-artikel palsu dan meluruskan berbagai kabar, dengan menyatakan:
"Saya tidak pernah bekerja di malam hari, saya tidak pernah menyanyikan Nana, saya tidak pernah mengatakan bahwa saya adalah seorang superstar, saya tidak pernah berselancar di Cali, saya tidak pernah bermain skateboard, saya tidak pernah mengenakan kaus Bart Simpson."

Satu-satunya hal yang diakuinya adalah: "Saya mengaku mengenakan topi dan berolahraga."

Penolakan Masuk dan Stigma 23 Tahun

Yoo juga menyinggung isu kewarganegaraan dan wajib militer yang terus menghantui dirinya sejak dua dekade lalu.

Ia menyatakan bahwa memperoleh kewarganegaraan asing dianggap sebagai bentuk penghindaran wajib militer, meskipun tidak ada keputusan hukum yang secara tegas menyatakannya demikian saat larangan masuk pertama kali diberlakukan.

Ia menegaskan bahwa selama 23 tahun terakhir, otoritas administratif menolak aksesnya ke Korea tanpa evaluasi hukum yang jelas, meski ia telah memenangkan dua gugatan hukum setelah melalui litigasi panjang lebih dari satu dekade.

Yoo mengungkap bahwa namanya masih tercantum dalam daftar mata-mata dan teroris, dan ia masih dikategorikan sebagai “orang yang berbahaya bagi masyarakat.”

Ia mempertanyakan penilaian tersebut dengan bertanya kepada publik, "Apakah menurutmu aku juga orang yang berbahaya?"

Penyesalan, Rasa Sakit, dan Kritik terhadap Cancel Culture

Yoo mengaku tidak pernah menggugat individu yang menyebarkan rumor tentang dirinya, meskipun merasa dilecehkan secara moral dan sosial.

Ia berkata bahwa dirinya hanyalah manusia biasa—seorang ayah dari empat anak dan seorang suami—yang kini terus dihantui oleh cap negatif tanpa ampun.

Yoo menyampaikan kekecewaannya pada sistem media yang menurutnya menjalankan tirani informasi dan turut menciptakan budaya pembatalan (cancel culture) yang kejam.

Ia menyebut bahwa masyarakat sekarang menakutkan dan menyatakan, "Seseorang harus mati agar ini berakhir", sebagai bentuk frustrasi atas kondisi yang ia hadapi.

Yoo juga menyampaikan harapannya bahwa sejarah suatu hari akan menuntut pertanggungjawaban atas siapa yang menciptakan masyarakat yang beracun ini.

Ia mengenang pertemuannya dengan seorang senior yang memeluknya dan berkata, "Ya ampun, Seungjun kita…" sebagai bentuk pengakuan bahwa dirinya tetap dikenal oleh generasi yang tumbuh bersama musiknya.

Ia mengaku menyesal telah mengecewakan banyak orang dan menyalahkan dirinya sendiri karena gagal menepati janji.

Pernyataan itu ditutup dengan pengakuan tulus: "Saya tidak mengatakan saya melakukan segalanya dengan benar", serta, "Saya minta maaf."

Penulis :
Gian Barani

Terpopuler