Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Botol Minum yang Dipegang Jokowi saat Ngobrol dengan Elon Musk adalah Alat Penerjemah Canggih, Cek Faktanya

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Botol Minum yang Dipegang Jokowi saat Ngobrol dengan Elon Musk adalah Alat Penerjemah Canggih, Cek Faktanya
Pantau - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa botol minuman yang dipegang Presiden Joko Widodo dan CEO SpaceX Elon Musk adalah alat penerjemah canggih.

Informasi itu beredar di media sosial Facebook yang mengunggah foto Presiden Jokowi dan Elon Musk sedang berbincang.

Dalam foto tersebut terlihat baik Jokowi dan Elon Musk memengang botol air minum dan diklaim merupakan alat penerjemah canggih buatan perusahaan Elon Musk.

Narasi:

"Kabarnya yang dipegang bapak Presiden Jokowi dan Elon Musk itu bukan botol minuman, melainkan alat penerjemah canggih buatan perusahaan Elon Musk.

Semua ucapan mereka langsung diterjemahkan secara otomatis oleh alat itu.

Bila ini benar maka bisa jadi profesi penerjemah dan buku kamus sebentar lagi semakin berkurang, tetapi setiap orang bisa saling berkomunikasi dengan baik".

Penjelasan

Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir turnbackhoax.id, Jumat (20/5/2022), klaim bahwa botol minuman yang dipegang Elon Musk dan Presiden Jokowi merupakan alat penerjemah canggih, tidak berdasar.

Tidak ada informasi valid mengenai alat penerjemah berbentuk botol air minum.

Seperti diketahui, dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Presiden Jokowi menyempatkan untuk berkunjung ke pabrik roket SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat. Jokowi disambut langsung Elon dan diajak berkeliling area.

Dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 15 Mei 2022, terlihat Presiden Jokowi berbincang santai dengan Elon Musk menggunakan bahasa Inggris.

Kesimpulan

Bukan alat penerjemah. Tidak ada informasi valid mengenai alat penerjemah canggih berbentuk botol air minum yang dipegang Jokowi dan Elon Musk. Dari video yang beredar di Youtube, terlihat Jokowi dan Elon Musk berbincang menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian informasi itu masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Penulis :
Aries Setiawan