
Pantau.com - Seorang wanita di Jambi bernama Nur Aini tak tahu bahwa suaminya, yang ia nikahi selama 10 bulan, berjenis kelamin perempuan.
Ceritanya ini ia bagikan melalui sebuah utas di akun Twitter @FashionkuStyle, Rabu (15/6/2022) lalu.
Awal pertemuan mereka melalui aplikasi kencan online bernama Tantan. Suaminya yang bernama Ahnaf Arrafif itu mengaku sebagai laki-laki berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai dokter bedah dan pengusaha batu bara.
Ahnaf mengaku ia adalah seorang mualaf sejak tahun 2016 yang mencari seorang istri. Ia pun mengajak Aini untuk berkenalan. Hanya dalam waktu 2 minggu masa perkenalan, Ahnaf mendatangi rumah Aini di Jambi untuk melamar Aini.
Namun Ahnaf datang tanpa membawa bukti identitasnya. Alasannya karena hendak mengganti nama baptisnya, Petrus Gilbert Arrafif, menjadi namanya sekarang, sehingga KTP-nya masih dalam proses penggantian nama.
Aini mengaku dikenalkan dengan orang tua angkat Ahnaf yang bernama Syafni melalui video call.
Sebelum lamaran, Ahnaf mengaku pulang ke kampungnya, di Lahat untuk mengambil surat-surat identitasnya. Saat Ahnaf di Lahat, Aini dihubungi oleh keluarga Ahnaf yang mengatakan ibu Ahnaf meninggal dunia karena Covid-19.
Hal ini membuat kedatangan keluarga besar Ahnaf ke Jambi ditunda dan merugikan keluarga Aini secara finansial karena sudah terlanjur mempersiapkan acara lamaran mereka.
Kembalinya Ahnaf ke Jambi, tetap tanpa membawa surat identitasnya, dengan alasan belum jadi. Keduanya akhirnya menikah secara siri pada 18 Juli 2021.
Pernikahan mereka tidak dihadiri orang tua Aini karena keduanya sedang sakit, dan pihak keluarga Ahnaf hanya hadir melalui video call sebelum pernikahan mereka dimulai.
Ahnaf bersuara berat berambut pendek seperti pria. Ketika berhubungan intim, mereka selalu melakukannya dengan keadaan gelap, mata Aini yang ditutup kain, dan Aini tidak diperbolehkan melihat alat kelamin Ahnaf secara langsung.
"Bahwa kami berhubungan (badan) selayaknya suami istri. Note, tapi saya tdk diperbolehkan melihat secara langsung alat kelaminnya. Jadi selama ini saya selalu di paksa dan mata saya ditutupi dengan kain panjang saat berhubungan dan lampu dimatikan," Tulis Aini yang dikutip Pantau.com, Jumat (17/6/2022).
Aini mengaku Ahnaf tidak hanya menggunakan jari saat mereka berhubungan intim.
"Pelaku tidak mengakui perbuatannya. Dan hanya mengaku kepada pihak kepolisian dengan menggunakan jari. Saya tidak terima akan hal tersebut, karena saya yang merasakan. Alat apa yang dimasukan ke miss V saya. Karena sempat saya pegang dari luar celananya memang ada alat kelaminnya. Tapi setelah pembuktian langsung lagi-lagi pelaku menghilangkan barang bukti," lanjutnya.
Aini mengaku dulu semakin yakin bahwa suaminya adalah laki-laki karena Ahnaf beberapa kali menjadi imam di masjid dekat rumahnya.
Namun kebusukan yang ditutupi Ahnaf mulai tercium oleh ibunda Aini karena Ahnaf beberapa kali menipunya secara finansial.
"Sebelumnya saya curiga menantu saya perempuan, saya pernah kasih yang Rp 67 juta karena mengaku dokter spesialis namun tidak ada perubahan dan kesembuhan," kata Ibu Aini.
Puncak kecurigaan Ibu Aini adalah karena Ahnaf selalu mengenakan pakaian lengkap ketika keluar kamar mandi. Akhirnya Ahnaf disuruhnya untuk membuka baju di depan Ibu Aini.
"Dan benar saja, menantu saya seorang perempuan," katanya.
Ceritanya ini ia bagikan melalui sebuah utas di akun Twitter @FashionkuStyle, Rabu (15/6/2022) lalu.
Awal pertemuan mereka melalui aplikasi kencan online bernama Tantan. Suaminya yang bernama Ahnaf Arrafif itu mengaku sebagai laki-laki berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai dokter bedah dan pengusaha batu bara.
Ahnaf mengaku ia adalah seorang mualaf sejak tahun 2016 yang mencari seorang istri. Ia pun mengajak Aini untuk berkenalan. Hanya dalam waktu 2 minggu masa perkenalan, Ahnaf mendatangi rumah Aini di Jambi untuk melamar Aini.
Namun Ahnaf datang tanpa membawa bukti identitasnya. Alasannya karena hendak mengganti nama baptisnya, Petrus Gilbert Arrafif, menjadi namanya sekarang, sehingga KTP-nya masih dalam proses penggantian nama.
Aini mengaku dikenalkan dengan orang tua angkat Ahnaf yang bernama Syafni melalui video call.
Sebelum lamaran, Ahnaf mengaku pulang ke kampungnya, di Lahat untuk mengambil surat-surat identitasnya. Saat Ahnaf di Lahat, Aini dihubungi oleh keluarga Ahnaf yang mengatakan ibu Ahnaf meninggal dunia karena Covid-19.
Hal ini membuat kedatangan keluarga besar Ahnaf ke Jambi ditunda dan merugikan keluarga Aini secara finansial karena sudah terlanjur mempersiapkan acara lamaran mereka.
Kembalinya Ahnaf ke Jambi, tetap tanpa membawa surat identitasnya, dengan alasan belum jadi. Keduanya akhirnya menikah secara siri pada 18 Juli 2021.
Pernikahan mereka tidak dihadiri orang tua Aini karena keduanya sedang sakit, dan pihak keluarga Ahnaf hanya hadir melalui video call sebelum pernikahan mereka dimulai.
Ahnaf bersuara berat berambut pendek seperti pria. Ketika berhubungan intim, mereka selalu melakukannya dengan keadaan gelap, mata Aini yang ditutup kain, dan Aini tidak diperbolehkan melihat alat kelamin Ahnaf secara langsung.
"Bahwa kami berhubungan (badan) selayaknya suami istri. Note, tapi saya tdk diperbolehkan melihat secara langsung alat kelaminnya. Jadi selama ini saya selalu di paksa dan mata saya ditutupi dengan kain panjang saat berhubungan dan lampu dimatikan," Tulis Aini yang dikutip Pantau.com, Jumat (17/6/2022).
Aini mengaku Ahnaf tidak hanya menggunakan jari saat mereka berhubungan intim.
"Pelaku tidak mengakui perbuatannya. Dan hanya mengaku kepada pihak kepolisian dengan menggunakan jari. Saya tidak terima akan hal tersebut, karena saya yang merasakan. Alat apa yang dimasukan ke miss V saya. Karena sempat saya pegang dari luar celananya memang ada alat kelaminnya. Tapi setelah pembuktian langsung lagi-lagi pelaku menghilangkan barang bukti," lanjutnya.
Aini mengaku dulu semakin yakin bahwa suaminya adalah laki-laki karena Ahnaf beberapa kali menjadi imam di masjid dekat rumahnya.
Namun kebusukan yang ditutupi Ahnaf mulai tercium oleh ibunda Aini karena Ahnaf beberapa kali menipunya secara finansial.
"Sebelumnya saya curiga menantu saya perempuan, saya pernah kasih yang Rp 67 juta karena mengaku dokter spesialis namun tidak ada perubahan dan kesembuhan," kata Ibu Aini.
Puncak kecurigaan Ibu Aini adalah karena Ahnaf selalu mengenakan pakaian lengkap ketika keluar kamar mandi. Akhirnya Ahnaf disuruhnya untuk membuka baju di depan Ibu Aini.
"Dan benar saja, menantu saya seorang perempuan," katanya.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani